Isekai Shoukan wa Nidome : Chapter 3 Bahasa Indonesia


Translator : Reader & Maou
Chapter 3 : Aku Ingin Pergi Dari Negara Ini

------ Ketika aku dipanggil untuk pertama kalinya, negara ini meberikanku yang masih belum kuat 3 orang prajurit untuk menemaniku.

Salah satunya adalah Eruka.
Saat itu aku masih belum bisa menguasai kekuatanku, jadi Eruka yang  menjadi teman latihanku.
Meski awalnya sulit, aku sedikit demi sedikit belajar menggunakan kekuatanku, akupun mulai memenangkan pertarungan setelah itu.
Saat itulah sisi lain Eruka terlihat. Begitu ia terkena tendanganku, dia sepertinya merasa senang karena alasan tertentu.
Sejak saat itu dia mulai menerima seranganku dengan sengaja, hal itu tentu tidak cocok sebagai teman latihan, jadi aku mulai berlatih dengan 2 orang lainnya sebagai gantinya.

Apa yang terjadi dengan Eruka setelah itu? Dia tiba-tiba memohon untuk menjadi budakku. (Coeg Nih Cewek Masocist :v)
Dia yang telah terbangun sebagai Maso sejati, mulai menangis dan memohon untuk menjadikanku sebagai masternya dengan segala cara. Akupun menyerah, dan setuju dengan hal itu.... Saat itulah aku mulai membuat Eruka bekerja terlalu keras sesuai permintaannya, tinggal masalah waktu sebelum diriku yang menjadi S. (Intinya Setsu yang jadi S & Eruka yang jadi M)

“Yah, aku mengingat masa lalu yang seperti itu... Eruka, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu.” (Setsu)
“Baik! Apapun yang anda inginkan!” (Eruka)
Aku mulai mengajukan berbagai pertanyaan pada Eruka yang telah menjadi “kursi” sebagai hukumannya.
“Apa yang terjadi 5 tahun setelah itu? Mengapa perang yang seharusnya telah kuakhiri berlangsung lagi?” (Setsu)

Sang putri tidak mengatakan mengapa perang terjadi.
Dia hanya mengatakan bahwa mereka menerima serangan dari ras Beastman dan Iblis.

Aku tidak berpikir bahwa 'mereka' akan melakukan serangan tanpa alasan apapun.
Aku telah 'memerintahkan' mereka untuk tidak memulai perang ke-2 karena ini hanya menyebabkan penderitaan.

“Itu... itu karena negara ini.” (Eruka)
“Negara ini? Destinea adalah penyebabnya?” (Setsu)
“Ya... memang 5  tahun yang lalu, perang telah usai. Namun... meskipun Setsu-sama merupakan bagian kekuatan Destinea, mereka takut akan popularitasmu, dan secara paksa mengirimmu kembali ke dunia asalmu.” (Eruka)
“... Tch, aah, kukira aku sudah mengerti------orang-orang mungkin mendengar tentang hal itu, dan melakukan pembalasan... seperti itu?” (Setsu)
“Seperti yang anda pikirkan....” (Eruka)

Kerajaan secara paksa 'menghapus' keberadaanku, jadi orang-orang yang mengagumiku tidak akan mengizinkan hal itu.
Cerita ini akhirnya mengubungkan teka-tekinya.

“Yah... dengan kata lain, ini salahku?” (Setsu)
“Itu karena orang-orang mengagumi Setsu-sama dari lubuk hati mereka ...” (Eruka)
Aku mulai merasa merinding saat dia terus mengatakan itu.
Tapi tetap saja….

“Perang lain hanya menyebabkan penderitaan... sekali saja sudah cukup.” (Setsu)
“Tung-...Setsu-sama....” (Eruka)

Aku tidak lagi bertanggung jawab atas dunia ini. Bagaimana cara menghaiskan waktuku di sini sekarang------

“Itulah yang kupikirkan.... Haah, bukan berarti aku sama sekali tidak bertanggung jawab atas hal ini... itu tidak akan membantu, haruskah aku terlibat sedikit?” (Setsu)
“! Sudahkah anda mempertimbangkan untuk ikut perang ini!?” (Eruka)
“Aah tentang itu.” (Setsu)
“Ya, bagaimana dengan itu?” (Eruka)

Berpartisipasi dalam perang merupakan hal yang buruk karena itu hanya akan menyebabkan penderitaan. Sekarang, hanya ada satu hal yang harus kulakukan.

“Untuk saat ini, aku akan bertemu orang-orang itu. Aku berencana untuk pergi ke sana, ditambah lagi perang mungkin akan berakhir tergantung pada suasana hati mereka.” (Setsu)
“Baiklah, tentu saja... tapi saya rasa itu tidak akan berhasil....” (Eruka)

N? Aku pikir kemarahan mereka akan tenang begitu mereka tahu bahwa diriku ada di dunia ini.

“Meskipun saya berpikir bahwa kemarahan orang-orang itu mereda, tapi... sekarang bangsa manusia bermaksud untuk merebut wilayah benua Iblis dan benua Beastman yang tidak dapat mereka taklukan sebelumnya.” (Eruka)
“Huuh!? Dengan kata lain...” (Setsu)
“Benar. Mereka (manusia) berniat memenangkan perang.” (Eruka)

Ini bukan peperangan untuk bertahan? Belum lagi ini semakin rumit....

“Dengan kata lain, pemanggilan pahlawan kali ini...” (Setsu)
“Benar. Mereka (Para Pahlawan) dipanggil untuk memenangkan pertempuran. Mereka (Negara Destinea) akan menjelaskan tentang hal ini di masa depan, saat saya mendengar bahwa mereka (Negara Destinea) berencana menyerang negara musuh...” (Eruka)

Apakah mereka (Negara Destinea) berniat menggunakanku untuk itu juga?
Meskipun dalam perang sebelumnya negara manusia ingin mendapatkan wilayah tersebut (Wilayah Beastman & Iblis) karena perang telah berakhir, orang-orang mungkin akan menentang mereka jika mereka memulai perang lagi. 
“Jadi mereka menerima fakta bahwa sisi lain menyerang dulu... sesuatu seperti itu?” (Setsu)
“Seperti yang anda pikirkan...” (Eruka)

Poin utamanya adalah mereka berniat menggunakan diriku hingga akhir.
[T.N : Eng Rawnya juga bingung sama kata-katanya. Raw : 要は最後まで俺を利用しているわけだ、舐めた真似してくれる. ]

“Kami yang bertindak seperti anda ingin menghentikan hal itu... tapi saya masih berpikir cara terbaik adalah membuat anda kembali ke Eclair...” (Eruka)
“Kau tinggal di kerajaan dan berpura-pura bekerja dengan setia untuk memanggilku kembali - apakah itu niatmu?” (Setsu)
“Ya, meski rupa anda sekarang berbeda ... tidak apa-apa. Jika aku menggunakan anak laki-laki dan perempuan yang tidak tahu menahu tentang perang, Aku mungkin akan memberontak.” (Eruka) 
[T.N : Eng Rawnya juga bingung dengan kalimat terakhir, RAW : 知らぬ世界の少年少女を戦争に利用するとなれば、さすがに反乱を起こしてしまいそうでしたから]
Eruka mengatakannya sambil tersenyum, senyuman itu ia tunjukkan ketika dia mengatakan yang sebenarnya...apakah kau serius berencana untuk memberontak?

“Negara ini tidak belajar sama sekali.....mereka selalu menyusahkan Setsu-sama dan hanya menggunakan anda.... Saya berencana mengakhiri perang sehingga tidak ada lagi kerusakan yang akan terjadi...jadi saya berencana untuk melakukan hal yang sama lagi.” (Eruka)
“Ya, negara ini memang bodoh seperti yang kupikirkan ------ Yah, dengan ini aku sudah memikirkan beberapa ide baru.” (Setsu)
“?” (Eruka)

Aku berdiri dari Eruka dan mengatakan hal itu. Berapa lama kau akan merangkak seperti itu?

“Aku ingin pergi dari negara ini.” (Setsu)
“...ya... Saya pikir anda akan mengatakan itu.” (Eruka)

Eruka berdiri dan mengatakan itu. Aku ingin melihatnya, apakah dia tahu ideku?

“Aku akan melakukan perjalanan tanpa menghiraukan perang ini ... itulah yang aku pikirkan, tapi akan merepotkan perang bila perang sedang berlangsung. Aku akan memberikan hukuman kepada orang-orang yang memulai perang lagi begitu aku bertemu mereka, itu akan membuatku lebih dewasa.” (Setsu)
“Fufu benar ya.” (Eruka)
“Mengapa kau tertawa?” (Setsu)
“Tidak, biarpun penampilan luarnya berubah, dalamnya masih Setsu-sama yang lemah lembut...itulah apa yang saya pikirkan.” (Eruka) 
“Hah?” (Setsu)
“Anda ingin menghentikan perang karena orang-orang memanggil Anda...bukan?” (Eruka)
“Nn?...yah...benarkah itu?” (Setsu)

Yah, meski kupikir aku tidak ingin Yuuhi terlibat ke situasi yang berbahaya, orang lain hanya tambahan.
Omong-omong, aku sudah memberi tahu Eruka bahwa aku telah bereinkarnasi. Soal bagaimana namaku masih sama...... Ya, panjang umur.

“Yah, tidak apa-apa tentang itu.” (Setsu)
“Ya…. Jadi bagaimana cara anda untuk meninggalkan negara ini? Meski seperti yang diharapkan, saya pikir masih belum ingin berpisah dengan pahlawan yang dipanggil...” (Eruka)
“Aah, itu mudah. Aku hanya perlu mengubah 'Hal yang baik dariku terlihat buruk’'. Lalu aku dengan egoisnya akan diusir dari kastil ini.” (Setsu)
“Sa-saya mengerti.....tetapi... tentang rencananya...itu sedikit menyakitkan bagiku...” (Eruka)

Wajahnya menunduk saat mengatakan bahwa itu tidak menyenangkan dari lubuk hatinya. Aku senang bahwa dia memikirkan sebegitunya tentangku.
“Kaulah yang bilang aku lemah beberapa waktu yang lalu?” (Setsu)
“Hau!?” (Eruka)

Kata yang dia katakan sebelum aku mengungkapkan jati diriku sebenarnya beberapa waktu yang lalu, aku tidak akan melupakannya selama hidupku.
Saat aku menamparnya sambil menyeringai, aku harus berhenti karena dia merasa bersemangat saat meminta maaf. Dia benar-benar seorang M.
“...Baiklah. Jadi, aku ingin kau menjelek-jelekkan pemikiran tentangku kepada Sang Putri & Raja. Dan aku ingin kau orang yang menendangku keluar.” (Setsu)
“Aaan...itu... -ah! Saya!? Itu... akan membuat saya menjadi orang yang menjebakmu...” (Eruka)

“Setelah kau berhasil mengusir ku, aku akan menamparmu 100 kali.” (Setsu) 
“Mengerti! Eruka ini! Akan memainkan peran saya sebaik mungkin sebagai anjing Setsu-sama!” (Eruka)

------Terlalu mudah.

“Baiklah------setelah itu...” (Setsu)
“Setsu-sama, haruskah kita bertemu dengan 2 rekan yang lainnya?” (Eruka)
“N? Aah... itu benar.” (Setsu)

2 rekanku yang lain juga ada di negara ini. Aku pasti ingin bertemu mereka.

“Haruskah aku menunjukkan wajahku duluan? Dimana orang-orang itu sekarang?” (Setsu)
“<Grein> melatih pahlawan yang berbeda dari saya.” (Eruka)

Ahh, Yuuhi dan kelompok Kouma?

“<Tia> ada di Magic Institute. Dia seharusnya menjadi pemimpin di sana sekarang.” (Eruka)
“Heeh, keduanya tampaknya telah berhasil dalam hidupnya.... Selain diriku.” (Setsu) 
Nn? Entah kenapa aku tidak menyukainya.
Di sini aku mengalami pengalaman mengerikan ditendang dan dipukul... yah, itu di karenakan kemampuanku sendiri.

“Setsu-sama, j-jangan bilang ...” (Eruka)
“Mari pikirkan hukumannya untuk nanti...” (Setsu)
Saat aku memikirkan wajah kesal kedua orang itu, aku tersenyum senang.
Kali ini aku bersyukur bahwa diriku dapat benar-benar menikmati ‘Panggilan’ kedua ini.

Auliyaur Rahman

Seorang remaja yang tertarik menerjemahkan novel untuk kepuasan tersendiri.