Isekai Shoukan wa Nidome : Chapter 8 Bahasa Indonesia


Translator : Maou
Editor : BeoNovel


Chatpter 8:         Perpisahan dengan negeri yang kacau



Author’s Note:
Yang satu ini akan panjang
[T.N: Memang sangat panjang]




“―――――Hmm…… Darimana aku harus menjelaskannya?” (Setsu)

Beberapa waktu telah berlalu, sekarang yang berada di toko ini hanya Yuuhi, Eruka dan aku. Aku merasa tidak enak pada pengunjung lainnya, tetapi aku harus menyuruh Eruka untuk menggunakan Charm Eye untuk membuat mereka berjanji agar tidak memberitahukan apa yang terjadi di dalam toko ini kepada orang lain, dan kemudian menyuruh mereka untuk pulang. Untuk sebuah janji yang dibuat dengan Charm Eye, itu akan tetap ada di dalam pikiran bahkan setelah kau membatalkan kekuatan matanya, kecuali dalam keadaan ekstrim. Keinginan sang putri juga seharusnya masih tetap ada pada teman sekelasku.
(T.N: Sang putri menggunakan Charm Eye pada chapter 1.)

“…Itu benar, pertama-tama aku akan memberitahumu hubunganku dengan Eruka?” (Setsu)
“Yeah…” (Yuuhi)

Sekarang, hal yang sedang kubicarakan adalah tentang bagaimana aku telah datang ke dunia ini, dan entah bagaimana hubungan  Master-Budak yang membingungkan dengan Eruka. Aku melewatkan bagian tentang aku yang telah bereinkarnasi karena itu akan membingungkan

Apa sih yang membingungkan dari hubungan Master dan Budak?!?” (Yuuhi)

Meskipun pertanyaan Yuuhi masuk akal, sangat sulit untuk mengatakannya karena wanita itu telah menjadi M saat aku sedang latih tanding dengan Eruka. Maaf Yuuhi.

Mari berhenti di sini, hal terpenting adalah tentang kapan aku datang ke dunia ini kan??” (Setsu)
Sangat menakjubkan kau bisa mengabaikannya dengan wajah datar seperti itu...yeah, kau benar.” (Yuuhi)

Setelah itu aku membicarakan tentang aku yang mendapatkan kekuatan dari berbagai benua. Dan juga tentang niat buruk negeri ini―――――
Dan mulai sekarang aku akan meninggalkan negeri ini dan menemui beberapa orang.

“―――――Seperti yang kupikirkan, Yuki-kun akan pergi.” (Yuuhi)
“…Bagaimana kau bisa tahu?” (Setsu)
Entah bagaimana, kau memiliki hawa yang mengatakan kau akan pergi ke suatu tempat.” (Yuuhi)

WTF, apa aku memang mudah dibaca...?

Eruka mengangguk “uhuhu”.

Jawablah…. Bolehkah ikut denganmu?” (Yuuhi)
“…Tidak boleh. Kau masih memiliki banyak kekurangan.” (Setsu)
Tapi! Meskipun aku bisa bertarung!?” (Yuuhi)

Memang benar kalau sihir Yuuhi bisa dianggap kelas atas, tetapi masalahnya ada pada kemampuannya.

Kau masih kurang  berpengalaman, pengalaman menyerang dan membunuh monster, pengalaman membunuh musuh ――――――” (Setsu)

Pengalaman membunuh rekan―――――Aku hampir mengatakannya, tapi aku menghentikannya. Yang satu ini hanya berlaku untukku, Yuuhi tidak perlu pengalaman seperti itu.
Meskipun aku tidak tahu bagaimana dia melihat tatapan masamku, Yuuhi tidak mengeluh.

Lalu....apa yang harus kulakukan? A...aku ingin pergi dengan Yuki-kun...” (Yuuhi)

Kurasa sekarang aku harus bangga karena ada seorang wanita yang berkata seperti itu kepadaku.

Meskipun aku tidak berencana untuk membawa siapapun, aku bermaksud untuk menyarankan hal ini.

“Kalau kau ingin ikut, maka...belajarlah hal dasar dari Eruka, dengan dia, Yuuhi pasti bisa menjadi lebih mandiri. Eruka, bisakah aku meminta hal itu kepadamu?” (Setsu)
Jika itu permintaan Setsu-sama. Aku akan memberikan dia banyak pengalaman selama Yuuhi-san sanggup.” (Eruka)


Betapa bisa diandalkannya wanita ini...pandanganku untuknya mungkin berubah jika dia bukan seorang yang mesum.

Bagaimana?” (Setsu)
“…A,―――――Aku ingin jadi lebih kuat. Sehingga aku bisa berkeliling dunia dengan Yuki-kun…Eruka-san, Bisakah aku meminta hal itu padamu?” (Yuuhi)
Itu tidak akan mudah, kau tahu?” (Eruka)
“Aku akan kulakukan apapun.” (Yuuhi)

Keinginan untuk menjadi lebih kuat terpancar di mata Yuuhi. Karena sampai sekarang dia tidak terpengaruh dengan Charm Eye sang putri, meskipun pada awalnya di matanya masih ada keraguan tanpa tujuan yang jelas, tetapi sekarang matanya sama kuatnya dengan yang lain.

“―――――Dia lulus, Setsu-sama.” (Eruka)
“Yeah, aku titipkan dia kepadamu, Eruka.” (Setsu)
serahkan padaku, akan kubuat dia menjadi penyihir yang bisa membakar sebuah benua.” (Eruka)

Tidakmeskipun aku berkata untuk memberikan dia pengalamansetidaknya dalam tingkat kota ini.

Kau tidak perlu sejauh itusetelah itu, oh ya―――――karena kita masih memiliki banyak waktu,  untuk mengganti waktu yang hilang tadi, kali ini mari kita semua berjalan bersama-sama.” (Setsu)
“Un! Janji ya!” (Yuuhi)

Akhirnya hari ini Yuuhi mendapatkan tujuannya setelah datang ke dunia ini.

Ini sudah sore…” (Setsu)

Kami bertiga meninggalkan toko dan berjalan berkeliling kota. Meskipun benar bahwa aku seharusnya tidak boleh berlama-lama di negeri ini, aku memutuskan untuk tetap tinggal sedikit lebih lama.

Karena aku harus bersiap-siap meninggalkan negeri ini, aku harus pergi ke beberapa tempat.... apa yang akan kalian berdua lakukan? (Setsu)
Sedikitbisakah aku meminta sedikit waktu untuk membicarakan sesuatu dengan Yuuhi-san?” (Eruka)

Hanya kalian berdua?

“Okay. Kalau begitu, kita akan bertemu lagi nanti.” (Setsu)
Ya” (Eruka)

Ketika aku bertemu mereka lagi, itu waktunya bagiku untuk mengucapkan selamat tinggal
Eruka pergi dengan Yuuhi yang kebingungan.

Sekarang, aku harus menyelesaikan urusanku.
  




[T.N: Sudut pandang berubah ke orang ketiga.]

Saat Eruka dan Yuuhi berpisah dengan Setsu, mereka pergi dari kota menuju ke tempat yang lebih sepi.

“Um…membicarakan apa?” (Yuuhi)
“Aah, aku tidak akan membicarakan hal penting. Hanya sedikit cerita tentang pria itu.” (Eruka)

Di sini Eruka tidak menggunakan ‘Setsu-sama’. Dia telah belajar dari masalah sebelumnya.

Dia percaya bahwa terlalu naif hidup di dunia ini. Karena itulah dia marah beberapa waktu lalu. (Eruka)
Percaya…?” (Yuuhi)
Ya―――――― Tak peduli seberapa banyak dia disiksa, tidak peduli berapa banyak dia dibuang, meskipun dia diserang, dia tidak akan membalasnya. Tetapi, bila seseorang yang dicintainya terlihat dalam bahaya, dia akan menggunakan semua ‘kartu’ yang dia punya untuk membantunya... itulah yang dia percayai.” (Eruka)
[T.N: RAW Englishnya juga bingung makai Keyakinan atau Kepercayaan, sekarang kita pakai ‘percaya’.]

Itu terdengar seolah-olah dia tidak peduli apa yang terjadi padanya tanpa memikirkan apapun.

Mungkin itu karena kekuatannya, bisa saja untuk mengatakan bahwa dia tidak tergores karena berbagai hal terjadi padanya. Jika kita menyamakannya di tingkat binatang, kita hanya semut yang berkumpul di sekitarnya.” (Eruka)
“Yuki-kun…dia begitu kuat.” (Yuuhi)
Bisa dikatakan kalau dia itu diatas rata-rataTetapi bagi semut, jika kita ‘mengigit’ rekannya, dia akan menghancurkan mereka dengan segala caradia orang yang seperti itu.” (Eruka)

Saat di kafe, Setsu tidak khawatir bila identitas aslinya diketahui, posisi Eruka-lah yang dia khawatirkan. Jika negeri ini tahu tentangnya dan tahu kalau wanita itu memiliki hubungan dengan seseorang yang ‘dibenci’ oleh negeri ini, mereka pasti tidak akan memaafkan Eruka. Bahkan jika dia adalah rekan lama Setsu, bukan, itu karena sudut pandang mereka yang terbatas. Kemarin malam juga sangat berbahaya untuk pergi ke kamar Setsu. Yah, Eruka tidak akan membuat kesalahan sampai-sampai ketahuan. Meskipun Yuuhi mengetahuinya.... itu tidak apa-apa karena dia tidak ‘dicuci otak’ oleh sang putri, tetapi jika orang lain yang mengetahuinya...

Dia tidak ingin pergi ke medan perang, dia setuju menggunakan energinya untuk melatih para pahlawan di kastil.

Kita juga tidak perlu lagi tinggal di kastil…” (Eruka)

Tujuan wanita ini adalah agar Setsu kembali, walau dalam kasus yang tak terduga.

Bisakah kita mengikuti Yuki-kun?” (Yuuhi)
Tidak bisa, karena para pengejar akan mengejarnya jika kau mengikutinya.” (Eruka)

Meskipun negeri ini mempekerjakannya untuk melatih para pahlawan, itu juga digunakan negeri ini untuk memantau dirinya. Mereka tidak ingin ada sesuatu hal yang berkaitan dengan Setsu...mereka sangat berhati-hati mengamatinya di malam hari, tapi karena perang telah berlangsung, Eruka akhirnya ‘menang’ karena mereka kekurangan staf.

Yah, sangat menyenangkan melihat kalian semua berkembang, tetapi ada hal yang harus kami selidiki.” (Eruka)

Hal penting yang harus mereka selidiki...adalah tentang seseorang yang Tia dan Eruka laporkan pada Setsu.
Seseorang yang harus mereka klarifikasi kebenarannya, jadi itu sangat penting.

Sebegitunyaapa itu memang sangat penting?” (Yuuhi)
Paling tidakitu sangat penting bagi kami.” (Eruka)

Dia mulai membicarakan tentang hal itu.

Saat itu, sekitar lima tahun yang lalu...dia telah dipanggil bersamaan dengan temannya. Kupikir mereka terpanggil karena berada di tempat yang sama.  Mereka berdua menjadi semakin kuat, dan meskipun mereka mulai terbiasa dengan dunia ini...aku bertanya-tanya dimana perbedaanya? Salah satu dari mereka telah dipanggil ke negeri ini, untuk ikut dalam peperangan...sedangkan yang lain kabur dari negeri ini, dan membuat hubungan dengan para Beastman dan ras Iblis.”

Dan kemudian――――――mereka bertarung.

“Seseorang yang mencoba untuk  membawa kemenangan pada negeri manusia berbaris bersama tentaranya menuju benua iblis, berencana untuk membantai ras Iblis...dialah yang menghentikan hal itu. Untuk melindungi ras Iblis yang berteman dengannya, dia bertarung dengan orang itu. Dan di saat-saat terakhir dari pertempuran itu――――――Dia...membunuh orang itu dengan tangannya sendiri.“ (Eruka)

Ini adalah pertempuran yang mengubah bentuk geografis tempat itu, Eruka mengingatnya.
Bisa dikatakan ini adalah pertempuran antar pahlawan...tapi dia adalah pahlawan di antara pahlawan, bahkan bila dibandingan dengan pahlawan dari negeri manusia, ataupun pahlawan dari ras Iblis dan Beastman.

Meskipun dia depresi karena telah membunuh temannya sendiri, dia nyaris tidak bisa pulih dari hal itu.
Masih banyak kehidupan yang harus aku jalaniitulah yang dikatakannya sambil tersenyum masam. Saran yang dia berikan kepadamu untuk ‘membunuh’ sebelumnya, dia bahkan tidak memilikinya. Dia kehilangan hal itu sejak saat itu.” (Eruka)

“……” (Yuuhi) 

Yuuhi terdiam. Masa lalunya lebih kelam dari yang dia bayangkan.

Di dunia ini, aku dan yang lainnyadigunakan untuk membunuh. Kami tidak akan bersimpati walau sebanyak apapun musuh kami dikuburkan ――――――Tetapi, jika kali ini dia akan membunuh lagi, aku ingin tahu apa yang akan terjadi...” (Eruka)
 “…..” (Yuuhi)

Yuuhi masih tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia baru tahu sisi yang tidak dia ketahui tentang Setsu, jadi dia kehilangan apa yang mau dikatakannya

“…Bisakah kita kembali ke topik cerita? Penyelidikan kami sangat penting pada orang yang mati itu.” (Eruka)
“….Orang itu telah mati kan?” (Yuuhi)
“――――――orang itu bisa saja masih hidup.” (Eruka)
“!?” (Yuuhi)

Orang itu masih hidup――――――  Itu adalah kalimat yang bisa menggemparkan negeri ini.

 “Masih tidak ada bukti yang pasti…..tapi entah bagaimana Tia mendeteksi kekuatan sihir orang itu, meskipun itu hanya sesaat, kami berencana menyelidikinya untuk memastikan hal itu…” (Eruka)
Jika orang itu masih hidupapa yang akan kau lakukan?” (Yuuhi)
“…kupikir, aku akan membunuh orang itu. Karena orang itu sangat berbahaya.” (Eruka)

Untungnya, mereka datang ke tempat yang tidak cukup terkenal. Mengumumkan bahwa mereka membunuh seseorang, tidak lucu kalau mereka tertangkap.

“… bukankah itu berbahaya?” (Yuuhi)
Orang itu sangat ingin menghabisi para Beastman dan ras Iblis. Seseorang yang menyebabkan peperangan di dunia ini――――――itulah yang kudengar darinya.” (Eruka)

Bisa dikatakan itu adalah balas dendam, dan alasan mengapa dia akan ikut berpartisipasi dalam perang kali ini.

Jika orang itu masih hidupDia pasti akan ikut dalam peperangan ini. Bila orang itu di sini, mereka pasti akan membunuh satu sama lain lagi. Karena aku ingin menghindari hal itu, aku berencana untuk melakukan apa yang kubilang tadi.” (Eruka)


Jika orang itu masih hidup, dia akan membunuhnya sebelum orang itu bergabung dalam peperangan
――――――Itulah yang dia rencanakan.

“――――――Ups, maaf. Hal yang ingin kubicarakan denganmu bukan cerita tadi.” (Eruka)
“….?” (Yuuhi)

Suasana yang berat lenyap dari Eruka. Yuuhi tersentak dan mengembuskan napas tanpa sadar.

Apa yang ingin kukatakan padamu, setelah kau menjadi lebih kuat, aku ingin kau untuk membantunya.” (Eruka)
“Yeah… mengapa kau bilang hal yang sudah jelas  seperti itu padaku?” (Yuuhi)

Apa aku mendengarnya  dengan baik?” Itulah ekspresi yang Yuuhi tunjukkan. Eruka mengubah pandangannya pada Yuuhi. Meskipun telah mendengar bahwa Setsu pernah membunuh seseorang, dia rasa mungkin pikirannya akan berubah, tetapi sepertinya itu tidak masalah.

Yuki-kun banyak membantuku saat berada di Jepang. Meskipun orang-orang melihat Yuki-kun sebagai orang yang aneh, dia sebenarnya sangat manis dan lembut. Karena aku selalu dilindunginya, aku sangat lega ketika tahu bahwa Yuki-kun tidak memiliki kekuatan apapun setelah datang ke dunia ini. Kali ini aku bisa melindunginya――――――Tapi ternyata dia hanya menyembunyikan kekuatannya...kurasa aku sedikit kecewa. (Yuuhi)

Yuuhi tersenyum masam.

Jadi kau menginginkanku untuk membantu Yuki-kun?” (Yuuhi)
Yameskipun aku berkata begitu, karena dia memang kuat, aku ingin kau untuk membantunya dalam arti yang lain.” (Eruka)
Yang lain?” (Yuuhi)
Aku ingin melindunginya sebisa mungkin. Jika dia tidak dalam keadaan yang sangat berbahaya, dia tidak akan menunjukkan kekuatannya. Itulah yang dia percayai.” (Yuuhi)
Dengan kata lain…. Itu tentang menjadi kuat tanpa ada yang bisa mengalahkannya?” (Yuuhi)

Eruka mengangguk setuju. Begitu dia menjadi kuat, dia bisa mendukung Setsu. Itulah hasil terbaik yang diinginkannya untuk Yuuhi.

Mulai sekarang aku akan tegas kepadamu oke? Jangan pikir kau bisa bersenang-senang.” (Eruka)
I-Iya! Akan kulakukan sebisaku!” (Yuuhi)

Mereka berdua pun berjalan mengelilingi kota.
Tidak ada yang menduga bahwa cepat atau lambat, nama Yuuhi yang telah mendapatkan kekuatan lebih dari yang diduga akan sampai di telinga Setsu yang telah meninggalkan benua ini, bahkan melampaui nama Kouma yang memiliki Pedang Suci.





[T.N: Sudut pandang kembali ke MC]

Setelah berpisah dari mereka, aku pergi mengunjungi pinggiran kota. Meskipun aku tidak ingin berada di sini lebih lama karena di tempat ini tidak aman, tapi mau bagaimana lagi? Aku memiliki urusan di sini. Tempat yang aku tuju merupakan tempat yang lebih tertib dan tenang dari tempat ‘terendah’ negeri ini. Bahkan jika aku mengatakan kalau tempat ini lebih baik, pencopetan terjadi di depanku beberapa waktu yang lalu. Orang itu mengambil barang orang lain, tetapi kemudian barang itu juga diambil orang lain lagi, jadi seperti pencuri sepeda yang kemudian sepedanya dicuri lagi. Orang yang pertama kali dicuri itu sangat menyedihkan...karena ini sangat berantakan, mengapa negeri ini tidak melakukan apapun untuk mengelolanya menjadi lebih baik?

tempat ini kacau seperti biasanya.” (Setsu)

Tempat yang kucari adalah bar. Papan namanya tertulis masih belum buka. Meskipun tempat itu memiliki eksterior kayu, karena dimakan oleh waktu,  itu membuatnya terlihat akan jatuh setiap saat. Nama toko ini terlihat di pintu masuknya dan hampir tidak bisa dibaca.

Bar Baus
[T.N:
バウス atau Ba-U-Su.]

Inilah tujuanku.

Meskipun aku mendorong dengan sekuat tenaga  untuk membukanya, pintu itu tidak bergerak sedikitpun.

Setidaknya bagian ini masih terawat…baiklah.” (Setsu)

Aku pun menendang pintu itu dan merusaknya, serpihan kayunya menyebar ke dalam toko.
Benar-benar sebuah misteri mengapa toko ini masih belum hancur meskipun aku tidak datang dan merusaknya sedikit.
Toko ini sangat kokoh walau terlihat rusak...dilihat dari penampilannya mungkin saja mustahil jika tidak ada yang berubah sejak lima tahun lalu.

SIAPA ITU!?” (???)

 Telingaku mendengar teriakan nostalgia yang bagus.

Kau menghancurkan pintunya!! Apa kau ingin itu menjadi gurauan terakhirmu huuuh!?” (???)

Yang berada dalam toko itu adalah pria besar yang tingginya lebih dari 2 meter. Badan kecokelatan dengan otot yang besar, mendekatiku dengan kemeja tanpa lengan.  Wajahnya terlihat tua, rambutnya yang memutih juga menunjukkan kalau umurnya telah melewati paruh baya.

Bahkan teriakanmu masih sama dengan yang dulupria tuakau tak pernah mendengarkan ya…” (Setsu)
“Huuuh? Suara itu…. kaukau adalah Setsu?” (???)
Sudah lama ya, Baus. Aku menghancurkan pintu masuknya seperti biasanya.” (Setsu)
“UOOOOOOHHH!!! Kau benar-benar Setsu!!?” (Baus) 

Dalam kegembiraannya, pria besar ini terus menepuk punggungku, aku tahu kalau dia sama sekali tidak berubah dan karena itu aku juga senang.

――――――Atau karena menyakitkan, hentikanlah!!

“Hahaa~ Jadi begitu, kau diusir dari negeri ini dengan cara seperti itu.” (Baus)
Untuk beberapa alasan, caramu mengatakannya membuatku kesal…” (Setsu)

Aku menjelaskan alasanku menghilang mulai dari awal. Meskipun Baus mengangguk sambil memperbaiki pintunya, semua yang dia katakan entah mengapa membuatku tersinggung.

Sepertinya kau punya dendam padaku….” (Setsu)
Bukankah aku memiliki alasannya!? Kau menempati gudang selama lima tahun dan ketika kau datang, kau merusak pintu lagi!” (Setsu)

Ah, itu benar. Aku ingat alasanku datang kemari.

Tolong bukakan gudangnya, aku membutuhkan berbagai persiapan untuk meninggalkan negeri ini.” (Setsu)
Kita belum selesai membicarakan pintu ini dasar bocah sialanYah, akan kubukakan sekarang.” (Baus)
Terima kasih” (Setsu)

Baus hanya sedikit memperbaiki pintunya, lalu membukakan pintu yang berada di balik meja usang dan memasukinya. Aku pun mengikutinya dari belakang, memasuki ruangan yang dalam. Ruangan itu dibuat kokoh yang tidak bisa dibayangkan dari penampilannya. Lantainya pun bagus, dan juga tidak ada puing-puing kayu yang berjatuhan dari langit-langitnya.

Tempat ini tidak banyak berubah.” (Setsu)
Barangmu masih ada di sana. Meskipun keadaanya bagus, aku sebenarnya ingin membuang barang seperti sampah itu karena memikirkan pemiliknya adalah dirimu..” (Baus)
“Yeah, semuanya terlihat bagus. Terlihat seperti dulu.” (Setsu)
“ ‘Semuanya terlihat bagus’ pantatku…” (Baus)

Keluhan pria tua itu memang masuk akal, tapi aku ingin kau mengerti posisiku yang tiba-tiba dipindahkan .

Ini dia.” (Baus)


Baus membuka pintu besar di ruangan itu.
Di dalamnya terdapat banyak peralatan seperti pedang, tameng, dan panah, peralatan yang mengkilap, kilauan permata, dan juga koin emas yang menyilaukan mata.

Semua ini adalah apa yang kudapatkan waktu itu. Aku pernah sekali aktif menjadi petualang, karena itu aku mendapatkan banyak uang, peralatan, dan semua permata yang ada digudang ini.

Mengapa aku meminta Baus untuk menyimpannya? Orang ini pernah menjadi ‘manusia teratas’, menjadi petualang paling kuat bagi manusia.

Seperti yang kukiraini lebih banyak daripada yang pernah kudapatkan.” (Baus)
Karena aku lebih muda, pria tua.” (Setsu)
Aku masih berumur 163 tahun lho.” (Baus)
Berapa lama umur rata-rata di dunia ini!?” (Setsu)

Meskipun aku kenal pria ini sejak lama, ini pertama kalinya aku mendengar tentang umurnya.
Yah ketika aku memikirkannya, umurnya memang tidak aneh. Di dunia ini jumlah sihir juga mempengaruhi vitalitas. Seperti yang kau lihat, karena Baus pernah menjadi petualang manusia terkuat, jumlah sihir yang dimilikinya pasti sangat banyak. Dia selalu memakai sihir penguat tubuh. Setelah kemundurannya, dia pensiun dari petualang dan membuka bar ini untuk berbisnis...

Kau terlalu berisik meski kau adalah ‘muridku’.”(Baus)
 Hanya kaulah yang selalu membuat keributan pria tua sialan.” (Setsu)

Dia selalu berisik.

...Yah, aku memang seperti muridnya. Meskipun itu benar-benar kebetulan, orang ini membantuku yang bertingkah sedikit gegabah, dan menjadikanku muridnya. Saat aku baru menjadi petualang, kukira aku telah gagal dan dia membantuku?

“…Kau salah mengira kalau rumput beracun itu adalah tanaman obat dan kau memakannya sampai muntah.” (Baus)
“Oi…Jangan bilang begitu.” (Setsu)

Karena itu adalah kesalahan yang bahkan tidak dilakukan oleh seorang pemula...maksudku itu karena ramuannya sangat enak.
Aku bersumpah sejak saat itu bahwa aku tidak akan memakan ramuan obat yang aku ambil secara berlebihan.

Sepertinya, petualang yang berpengalaman mulai menitipkan ‘bagasi’ mereka kepada Baus. Jika itu dia, merawat senjata memang keahliannya.

“Mengobrol memang menyenangkan tapi cepatlah kemasi barang-barangmu karena aku sudah membukanya.” (Baus)
”Ups, kau benar.” (Setsu)

Aku masuk ke dalam gudang, mencari barangku. Gudang ini sungguh besar, sihirkah?

Prinsipnya sama dengan tas sihir, atau kau sudah lupa kalau aku sendiri yang membuatnya?” (Baus)
TidakAku tidak melupakannya.” (Setsu)

Tas sihir...itu merupakan tas praktis yang kapasitasnya akan berubah tergantung jumlah sihir pemiliknya. Kau bahkan bisa memasukkan naga ke dalamnya.

Yang Ini dan yang itu~?” (Setsu)

Aku memeriksa tas sihirku, dan melihat ke dalamnya.
Seperti yang kukira, aku masih belum bisa melihat bagian dalamnya, bahkan ketika aku memasukkan tanganku ke dalamnya, aku tidak bisa meraih dasarnya tidak peduli seberapa banyak aku mencoba meraihnya.
Kemudian aku melemparkan permata ke dalamnya, dan mencoba mengambilnya lagi dengan tanganku.
Sesuatu menyentuh ujung jariku. Ketika aku meraih dan mengambilnya, yang keluar adalah permata yang kulempar tadi.

... Yah, meskipun kapasitasnya sangat besar sampai-sampai aku tidak dapat melihat dasarnya, bila aku membayangkan barang yang ingin kuambil, lalu memasukkan tanganku ke dalamnya, maka barang itu akan muncul.  Begitulah cara tas ini bekerja, tapi apakah memang ada sesuatu yang sama seperti itu di gudang ini?

Cukup pejamkan matamu dan bayangkan apa yang kau inginkan, maka itu akan muncul di depanmu.” (Baus)

Meskipun aku masih bingung, aku menutup mataku dan membayangkannya.

Kemudian aku merasa bahwa sesuatu telah berubah di depanku.

Buka matamu dan lihatlah.” (Baus)

Ketika aku membuka mataku, sebuah pedang besar di dalam sarung dengan panjangnya yang melebihi tinggi badanku muncul di depanku.
Ketika aku pergi ke benua iblis, aku mendapatkan ini dari Raja Iblis. Meskipun aku mempunyai skill pedang suci, itu sangat merepotkan. Jadi aku memutuskan untuk menggunakan pedang besar ini. Ketajamannya sempurna meskipun aku menyimpannya terlalu lama. Ada sedikit hiasan di atasnya, dan karena ini adalah pedang hitam bermata dua, aku menamakannya Kuromaru

Kau tidak berubah, Kuromaru.” (Setsu)
Bisakah kau memberikannya nama yang lebih bagus?” (Baus)

Menurutku Kuromaru sudah bagus.

Bagaimanapun, tempat ini memang memiliki prinsip yang sama dengan tas sihir…” (Setsu)
Yah, aku hanya mengambil sihir yang berada di tas sihir dan menaruhnya di tempat ini. Memang memakan waktu, tapi ini bekerja kan.” (Baus)

Kurasa itu akan bekerja jika kau terbiasa dengan tas sihir dan menerapkannya di ruangan ini.
Aku meneruskan pencarian barangku di gudang. Mengapa di sini ada boneka...?

Melihatku berhenti saat aku menemukan sesuatu yang tidak kuingat, Baus bicara padaku.

Kau masih saja seperti dulukarena kupikir kau berencana akan membalas dendam ke negeri ini.” (Setsu)

Orang ini tiba-tiba berbicara dengan serius...

“Huh? Mengapa kau berbicara begitu?” (Setsu)
Mereka memindahkanmu sampai-sampai kau hampir terbunuh kan? Meskipun penampilanmu berubah...” (Baus)
“…Aku tidak pernah memikirkan hal itu.” (Setsu)

Aku telah memutuskan untuk menetap di dunia ini. Tapi negeri ini malah menentangnya, dan juga mengambil kehidupanku di  Jepang. Munafik jika aku mengatakan bahwa aku tidak membenci meraka.

Tetapi, akulah orang yang telah membunuh ‘harapan’ negeri ini. Mereka pasti akan melakukannya sampai sejauh itu.... kupikir begitu.” (Setsu)

Orang lain yang dipanggil bersamaku telah berteman denganku setelah kami datang ke dunia ini. Kami belajar bagaimana menggunakan kekuatan kami, mengucapkan salam perpisahan, dan mengulanginya――――――benar-benar menjalani kehidupan kami.
Orang itu menjadi pahlawan sejati negeri ini, sedangkan aku meninggalkan tugas pahlawan dan malah berteman baik dengan para Beastman dan Iblis. Karena itu aku tidak akan pernah membiarkankan siapapun yang ingin membunuh iblis dengan pedangnya tanpa ampun. Meskipun aku yang tidak masuk akal jika kau melihatnya dari sudut pandang manusia. ――――――

Negeri ini menyimpan berbagai hal penting bagiku.” (Setsu)

Eruka, Grein dan Tia pasti aman. Raja iblis dan Beast King juga masih hidup, itu sudah cukup bagiku.
Terutama mereka bertiga yang berada di negeri ini, saat aku merasa tidak enak menjadi memimpin mereka sebelumnya, mereka bertiga masih selalu bersamaku.

“Haah… kau memang tidak punya keinginan seperti biasanya.” (Baus)
Kasarnya. Aku juga memikirkan diriku sendiri.” (Setsu)

Apa maksud ‘Haah’ tadi?

Aku tahu kau akan berpikir seperti itu... jika itu aku, pasti aku akan mencoba untuk mengungkap tindakan mereka tidak peduli apa yang akan terjadi. Kau mungkin menganggap mereka seperti kumpulan semut, tapi apa kau tidak khawatir? Kau setidaknya harus mencoba ‘mengembalikan’ semua itu pada mereka...” (Baus)

Aku merasa ada kemarahan yang bercampur di dalamnya saat Baus mengatakan itu.
...Mungkin karena dia mengkhawatirkan diriku.

Bahkan jika aku melakukannya, sekelilingku akan berbahaya kalau mereka tahu...setelah itu pasti akan ada banyak orang yang mencariku.” (Setsu)

 Aku terkesan dengan apa yang dia katakan. Aku tidak bodoh, ini seperti dia memujiku dan karena itu aku sedikit merasa gatal.

“…Itu tidak seberapa. Kalau ada seseorang yang mencoba untuk menyentuh barangku, aku pasti akan menghapus maereka.” (Setsu)
Itu tidak apa-apa kan? Tidak peduli apa yang mereka katakan, perang tidak akan terjadi hanya karena dirimu.” (Baus)
“……” (Setsu)
Lupakan itu, akan ada banyak orang yang ‘melindungimu’, jadi aku tidak perlu marah di sini.” (Baus)

 Aku tidak bisa menjawabnya, jadi aku diam dan meneruskan apa yang kukerjakan.

Aku ingin mendengar pendapat Baus, tapi sayangnya aku tidak bisa.
Mungkin karena dia berkata Apa kau mengerti?.
[T.N: RAW Eng juga masih bingung dengan kalimat di atas.]

Kau benar, pria tua.” (Setsu)
Heh, kaulah yang datang ke sini dengan suah paya. Aku bahkan dalam mood yang bagus sekarang untuk membantumu.” (Baus)
“Hah! Seperti aku membutuhkan bantuanmu saja.” (Setsu)

Aku mengemasi tanaman yang bisa di makan, dan meninggalkan semua tipe bunga yang bisa membuatmu pingsan dalam sekejap.
[T.N: Masih bingung juga, sepertinya kalimat di atas belum tepat.]

“――――――Nah bagus, sekarang pergilah, muridku yang bodoh.” (Baus)
“….Yeah, aku pergi, tuan sialan.” (Setsu)

Aku pergi dengan membawa barangku. Sekarang adalah waktu dimana tokonya akan buka.

...Kupikir saat aku berbicara dengan Baus, meskipun aku bertingkah seperti anak kecil, untuk beberapa alasan aku tidak merasa jengkel.

(Dia seperti sosok ayah bagiku――――――)

Aku menggelengkan kepalaku untuk menyingkirkan pikiran itu, dan bergegas ke tempat pertemuan dengan mereka berdua. Aku menghabiskan banyak waktu di sini, matahari pun hampir terbenam. Karena aku akan bertemu dengan mereka di tempat yang tadi, tidak lama lagi aku akan sampai.

Ketika aku berlari di kota, kata-kata Baus terngiang di kepalaku.
 Dia berbicara tentang hal-hal yang terjadi setelah perang, dan ketika aku bilang kepadanya kalau aku tidak akan membunuhlagi,dia berkata;
Tidak membunuh huh, kupikir itu niat yang bagus, tapi jangan lupa bahwa itu bisa saja membuat orang yang berharga bagimu terbunuh, kau tahu ? (Baus)

“…Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.” (Setsu)

Sambil menggumamkan itu, aku mempercepat lariku.
Membunuh――――――Aku ingat itu.

Perasaan itu, aku tidak berpikir kalau aku bisa menerimanya sepanjang hidupku.

  




“Yuki-kun!” (Yuuhi)

Saat aku tiba di tempat pertemuan, Yuuhi sudah berada di sini. Tapi aku tidak melihat Eruka dimana-mana.

Dimana Eruka?” (Setsu)
Dia kembali, sepertinya dia harus mempersiapkan latihan untuk besok. Apa kau langsung melupakannya? Karena aku akan menerima latihan dasar mulai besok, sepertinya itu akan menjadi latihan yang keras untukku.” (Yuuhi)

Dia kadang memang bersikap seperti itu...
Tapi, kalau itu adalah latih tanding, aku mungkin ingin ikut. Karena mungkin aku memiliki kesempatan untuk ‘menerbangkan’ Endo yang bodoh itu.

――――――Jika aku berpikir begitu, mungkin karena aku sedikit terpengaruh pria itu.

“Yuki-kun, dari mana kau? Matahari sudah hampir terbenam, kau tahu?” (Yuuhi)
“Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang  telah ditetapkan, aku akan mempersiapkan peralatan untuk berkemah.” (Setsu)

Aku menunjuk tas sihir yang menempel di pinggangku saat mengatakan itu. Karena uang, pedang, dan makanannya ada di dalam, aku merasa ringan sekarang. BTW, aku membagikan makananku ke Baus, karena memang terlalu banyak.

Begitu ya… a-aku akan menjadi kuat jadi Yuki-kun tidak perlu melindungiku!!” (Yuuhi)

Apa yang Yuuhi maksud adalah sesuatu seperti Aku tidak akan merepotkanmu, tapi aku lega.
Mungkinkah dia mendengar yang sebenarnya dari Eruka?

Aku tidak akan terlibat dalam situasi yang berbahaya, jadi Yuki-kun tidak perlu bertarung!” (Yuuhi)

Kupikir dia mendengarnya dari Eruka?

“Yeah, itu benar. Tolong lakukan itu oke?” (Setsu)
“Un! …karena itulahkembalilah dengan selamat oke?” (Yuuhi)
Mustahil aku bisa terlibat situasi yang berbahaya.” (Setsu)

Sambil berkata begitu, aku memotong rambutku yang panjang dengan sihir angin. Meskipun aku tidak merasakannya, rambutku terlihat jatuh ke tanah. Karena rambut yang menutupi mataku telah hilang, pandangan di depanku sekarang terlihat jelas. Aku benci bila bentuknya tidak rapi, untuk sekarang aku hanya memotong hingga aku bisa melihat.

Meskipun sebelumnya aku berencana untuk memotongnya, tanpa kusadari aku tetap menumbuhkannya sampai sekarang.
Yah, mungkin sekarang adalah kesempatan yang bagus untuk pergi dengan suasana yang baru.

Aneh?” (Setsu)
Tidak! Itu bagus! Kau keren seperti biasanya!” (Yuuhi)

...Bahkan jika aku mengingat wajahku, itu wajah yang biasa-biasa saja seperti kehidupanku sebelumnya...yah, terserah, akan kuanggap itu sebagai pujian.

 Ketika aku akan mengurus rambutku yang terjatuh, Yuuhi mengeluarkan bola api kecil dari tangannya dan membakar rambutku yang jatuh.

Itu api yang indah.” (Setsu)
Kalau kau berkata begituaku senang.” (Yuuhi)

Yuuhi jadi malu saat mengatakannya.
Apinya  oranye bening, itu adalah sihir api dengan warna bening yang belum pernah kulihat sebelumnya.
Warnanya benar-benar seperti matahari sore(Yuuhi) seperti namanya.

Aku sangat bangga dengan sihir apiku, tapi aku tidak ingin menyakiti siapapun dengan sihir ini.” (Yuuhi)

Sebenarnya kku bahkan tidak ingin menggunakan sihir――――――itulah yang dikatakan Yuuhi.

Kita datang ke dunia seperti ini...ini tidak menyenangkan tapi kita harus bertarung tidak peduli seberapa banyak kita membencinya...yang lainnya juga berlatih tanpa bertanya-tanya...Aku takut mempelajari teknik yang bisa membunuh seseorang.” (Yuuhi)

Memiliki keraguan seperti itu... karena aku tidak membiarkannya terkena Charm Eye. Jika aku tidak memberikan [Divine Protection], Yuuhi pasti tidak kan takut seperti itu――――――Tapi tentu saja itu tidak bagus..

Tapi, jika aku belajar untuk melindungi seseorang, jika aku menjadi kuat...kupikir itu tidak akan menakutkan lagi. Karena itulah, aku tidak akan menyebabkan masalah pada Yuki-kun――――――Aku ingin menjadi kuat jadi aku bisa melindungimu.” (Yuuhi)

―――――― Lupakan itu, banyak orang di sini yang berpikir untuk ‘melindungimu’, aku tidak punya alasan untuk marah di sini.

(Hah… aku masih seperti berada di depan guruku, ada apa dengan orang itu.)

Senyuman pria tua itu muncul di kepalaku. Kau baik-baik saja huh? Wajah itu tidak cocok untuk berbisnis.

“Yuki-kun..?” (Yuuhi)
“―――――ups, maaf. Yeah, jadilah kuat hingga kau bisa melindungiku oke?” (Setsu)
“Un!” (Yuuhi)
Ya, Ya…tei!” (Setsu)
“Ouch!?” (Yuuhi)

Aku menyelentikkan jariku ke kening Yuuhi.
Keningnya memerah saat dia memelototi diriku.

Sakit tahuKenapa!?” (Yuuhi)
Bukankah kau bilang kau akan melindungiku? Kau bahkan tidak bisa menghindari ini.” (Setsu)
Be-begitu! Se-sekali lagi!” (Yuuhi)

Ah, aku tidak bermaksud begitu...
Meski begitu, aku meminta maaf pada Yuuhi dengan sungguh-sungguh, dan menyelentik dirinya sekali lagi.

Dia bersiap-siap karena kali ini bukan serangan dadakan.

“Ouch!” (Yuuhi)

Jariku memotong angin dan mengenai kening Yuuhi.

Tidak ada gunanya kalau aku tidak menghindarinya!” (Yuuhi)

Tidak ada yang bisa kau lakukan untuk menghindarinya...aku tersenyum masam sambil melihat Yuuhi seperti itu.

Kalau begitu, akan kuanggap kau lulus jika kau bisa menghindarinya saat kita bertemu lagi.” (Setsu)
“Benarkah!? Aku kan bekerja keras!” (Yuuhi)

Jangan bilang kalau dia hanya akan berlatih untuk menghindarnya...
Tidak akan ada harapan untuknya jika dia hanya fokus pada hal itu...bukan?

Sekeliling kami mulai gelap tanpa kusadari, meskipun ini menyenangkan, sudah waktunya aku pergi...

SekarangAku harus pergi.” (Setsu)
“….Un, selamat jalan.” (Yuuhi)

Aku mulai berjalan menyusuri jalan keluar kota. Di depannya, terdapat hutan gelap yang menyebar.

“Yuki-kun, Aku, kau tahuAku sungguh Menyu―――――” (Yuuhi)
Hentikan, Yuuhi” (Setsu)

 Aku tiba-tiba menghentikannya, memotong perkataannya. Membiarkan wanita mengatakan itu...itu sungguh membuatku terlihat buruk.

“Banyak wanita yang menunggu jawabanku di dunia iniーーーーーSebenarnya sangat banyak, jangan kau sakiti dirimu hanya untuk mengatakan hal itu padaku?” (Setsu)

Begitu banyak’, aku tidak bohongTetap saja ada beberapa orang yang kupikirkan. Aku ingin tahu mengapa mereka memiliki perasaan seperti itu padaku

Untuk Yuuhiitu… aku sadar kalau dia memiliki niat yang baik, aku sebenarnya juga ingin itu terjadi―――――Tetapi sebelumnya aku telah meninggalkan banyak ‘janji’ di dunia ini.
[T.N: Engagement=janji atau bisa saja pertunangan, tapi menurutku sih bukan pertunangan CMIIW.]

Tetap saja, Aku――――――” (Yuuhi)

Kalau begitu.” (Setsu)

Aku tidak akan membiarkan dia bicara lebih banyak lagi, aku berpaling dan berkata.

Ketika kita bertemu lagi, jika saat itu Yuuhi telah menjadi kuat hingga bisa melindungiku――――――Aku kan bilang;” (Setsu)


Kau sangat penting bagiku, tolong ikutlah denganku’――――――Sesuatu seperti itu.

Yuuhi, setelah mendengar apa yang kukatakan, wajahnya terlihat terkejut.
Merasa senang dari lubuk hatinya yang paling dalam, dia berkata dengan tegas.

“…Mengerti. Aku pasti akan membuatmu berkata seperti itu. Karena aku akan jadi kuat bahkan lebih kuat dari Eruka!” (Yuuhi)

Ah, Eruka huh――――――Target yang bagus

Tidak, bukankah tujuannya terlihat buruk? Apa yang harus kulakukan jika Yuuhi juga menjadi Super-M...
(T.N:Belum lupa sama S & M kan? :v)

“Y-ya, lakukan yang terbaik!” (Setsu)
“U-un…” (Yuuhi)

Aku jadi merasa tidak nyaman dan bingung karena beberapa alasan. Tidak apa-apa, semua pasti baik-baik saja.

Jadi, Aku pergi! Sampai bertemu lagi!” (Setsu)
“Ah, tunggu Yuki-kun!?” (Yuuhi)

Aku mulai berlari karena aku tidak bias menyembunyikan kegelisahanku.
Keringat dinginku tidak mau berhenti!? Kenapa...

“Guoooooohh!!! Tenangkan dirimu!!!!” (Setsu)

Aku lari sambil berteriak.
Aku ingat kalau aku baru saja mengatakan hal yang memalukan, bahkan wajahku memerah.

“Aaaaaahh!! Tolong biarkan Yuuhi baik-baik saja!!!” (Setsu)

Aku mengkhawatirkan Yuuhi, aku tidak ingin berpisah dengannya ――――――

Tidak lama, meskipun kami bertemu lagi...saat itu tiba, aku sungguh mengkhawatirkan kalau Yuuhi akan menjadi Super-M.

Aku sungguh tidak ingin dia menjadi Super-M….


Auliyaur Rahman

Seorang remaja yang tertarik menerjemahkan novel untuk kepuasan tersendiri.