Isekai Shoukan wa Nidome Desu Chapter 23 Bahasa Indonesia



Translator : Maou

23 Serangan Naga


“Terima ini!”

“Gugyaa!”



Aku memotong hidup-hidup  beberapa lizardmen hanya dengan mengayunkan Kuromaru. Yep, seperti baisa. Nah, Kau pasti akan bersenang-senang jika Kau menganggap dirimu itu tidak tertandingi.


"Yah, ini benar-benar membosankan walau Aku hanya bermain-main."


Namun, tetap saja monster yang berkerumun ini membuatku jijik dan jengkel. Aku sudah tidak ingin melihat mereka lagi untuk sementara waktu.


"‘ Baiklah, bagaimana kalau aku langsung menghajar pemimpinnya! "


Kau memotong lizardmen yang terus muncul dengan memutar-mutar pedangku. Setelah itu, Aku mengerahkan semua kekuatanku ke dalam kakiku dan melompat.



Saat  mendarat, Aku memotong mereka lagi dan lagi, menguatkan kakiku dan melompat sekali lagi. Sekali lagi Aku mengulanginya dan akhirnya Aku tiba di depan gua yang dibuat di tebing tersembunyi oleh banyak pepohonan.

Tempat di sekitar lubang itu sangat ramai dengan para monster itu. Aku memotong semuanya dalam satu tebasan dengan mengayunkan Kuromaru, tetapi mereka terus keluar dari dalam gua seperti kecoak. Mereka benar-benar tidak ada habisnya, para lizardmen ini.


(Kalau begitu itu ...... hanya ada satu cara)


Ketika Aku menghindar dan melewati serangan lizardman, Aku memusatkan kekuatan ke kakiku dan bukan melompat ke atas seperti tadi, Aku malah melompat maju. Bersamaan dengan suara eksplosif dari tendanganku ke tanah, aku mendorong maju dan mengarahkan Kuromaru ke depanku, benar-benar menghancurkan para lizardmen yang berdiri menghalangiku.



Sarang naga cukup besar, ukuran pintu masuk sangat pas untuk mereka, tetapi ukurannya  yang sangat lebar seperti itu tentu akan mudah membuatnyaruntuh. Karena itu biasanya di dalamnya akan terlihat sisik naga ditanam di sana-sini, sehingga lubang akan jadi lebih kuat dan kokoh. Samapai saat belum ada kabar kalau ada sarang naga yang runtuh, jadi lubangnya pasti cukup kuat. Kalau begitu sepertinya Aku bisa bertindak membabi-buta tapi ......



"...... Apa ini?"

Di dalam sarang naga. Aku telah melompat berkali-kali sampai membuat terasa kaku dan apa yang Aku temukan di tempat ini adalah bola ungu. Besarnya seukuran dengan tubuhku dan Aku merasakan kehadiran yang samar-samar.

(Itu adalah jumlah kekuatan sihir yang luar biasa ...... apa bendai ini menyaingi kolam sihir?)

Ada fenomena yang disebut kolam sihir, di mana kekuatan sihir bebas di udara berkumpul. Ketika itu terjadi, monster yang berada di dekatnya akan menjadi lebih kuat dan sejumlah besar dari mereka akan menyerang keluar, tapi ......


(Benda ini berbeda dari kolam sihir ...... kekuatan sihir yang berkumpul terlalu banyak dan yang paling aneh adalah tidak ada apapun yang aneh kecuali para lizardmen yang bermunculan.)



ini jelas sesuatu yang aneh. Tidak peduli bagaimana Aku memikirkannya, kejadian ini sangat tidak alami dan benda ini terlalu sempurna. Kolam sihir itu tidak stabil dan akan hanya karena tiupan angin yang kuat ...... Ketika kau memikirkan itu, kau akan memahami keabnormalan ini dan strukturnya yang stabil dan berbentuk bulat, teratur.


―――――― oops, Kupikirkan saja nanti.


"Gugii!"

"Menyebalkan sekali!"


Aku harus melakukan sesuatu pada bola itu. Apa yang akan terjadi kalau Aku memotongnya?

Aku mengangkat pedangku ke atas dan menuangkan kekuatan sihir ke Kuromaru.

“Flying Blade …… Hyyeaah!”

Saat Aku mengayunkannya ke bawah dengan segenap kekuatanku, gelombang sihir terlihat melayang di sekitar pedangku.

Flying Blade ―――――― Seperti namanya, itu adalah teknik yang melemparkan pedang. Meski sebenarnya itu hanay berupa tebasan ......


Jika kau bisa menggunakan sihi, melepaskan tebasan dengan sendirinya merupakan hal sederhana dan siapa pun pasti bisa melakukannya jika mereka meningkatkan kekuatan sihir dan keterampilan mereka ke tingkat tertentu. Yah, walau kemampuan ini tidak sanggup memotong langit-langit gua ini.



Tebasan ini memotong dan menghancurkan tanah, membelah para lizardmen yang menghalangi, terus mendekati bola sambil sesekali menimbulkan asap, dan langsung membelahnya begitu saja. Bola ungu yang terbelah menjadi dua mulai melebur  ke  udara, menghilangkan kekuaatan sihir yang tersimpan di sana.


…… dan, pada saat bersamaan.



"...... Sialan, bahkan lizardmen juga ikut berubah menjadi asap ... apa yang terjadi?"

Aku benar-benar terkejut. Tadi ada begitu banyak lizardmen di sini dan sekarang mereka sudah menghilang, bahkan bayangannya saja tidak ada, yang ada di sini hanyalah bekas-bekas tebasan yang aku hasilkan hingga ke langit-langit.

Biasanya hal seperti ini tidak terjadi. Monster yang menghilang karena kolam sihirnya menghilang itu tidak biasa. Karena monster hanya kehilangan koneksinya dengan kolam sihir, bukan keberadaaannya.



Tapi bagaimana dengan kasus ini? Ini adalah pertama kalinya Aku melihat fenomena di mana monster juga menghilang karena kolam sihirnya menghilang. Aku hanya bisa menebak kalau semua ini sudah direncanakan ......

“Yah …… tidak ada gunanya memikirkannya saat Aku lelah……”


Untuk saat ini Aku harus melaporkan semua yang sudah kulakukan. Semua akan baik-baik saja walau Aku tidak membersihkan sarang ini, bagaimanapun kekuatan sihir akan menghilang dengan sendirinya.


Aku berjalan sedikit cepat dan kembali ke tempat Levia dan Armelle sedang menunggu karena Aku merasa terlalu lama menghabiskan waktu di sani.





 ◇ ◇ ◇




"Setsu!"

"Ya?"


Apakah ada yang tersisa dari mereka? Sebenarnya Aku ingin mengumpulkan bahan mentah dari para lizardmen ... Saat aku berpikir seperti itu, Levia dan Armelle berlari menghampiriku.

Levia nampak sedikit tergesa-gesa dan wajah Armelle sangat pucat. Dilihat dari wajahnya, Aku tahu kalau terjadi sesuatu.


"Apa ada yang terjadi?"



"...... Seekor naga."

" …… Apa?"

"Seperti yang kukatakan! Pemilik sarang ini, sang naga, telah kembali! Dan sekarang ini dia sedang terbang menuju desa! ”


...... berita yang sangat buruk.

Aku punya firasat kalau sarang yang aneh dan dipenuhi oleh lizardmen ini kemungkinan besar direncanakan oleh sesorang ―――― seperti itu kan?

Aku tidak belum berhasil menghentikan kehancuran desa itu kan? Dan yang terpenting, mead dalam bahaya.


“kita benar-benar belum beristirahat! Jika masalahnya seperti ini, kita harus kembali dengan cepat atau semua akan berakhir dengan buruk, kan !? ”

"Baiklah! Kita akan ke sana dengan kecepatan penuh! "

Aku menggendong Armelle yang sedikit menggigil ketakutan, lalu Aku menapakkan kakiku ke tanah dengan sekuat tenanga dan mulai berlari. Jaraknya cukup jauh, tapi Aku harus berada di sana secepat mungkin.


(Tch ...... Terlalu banyak kekuatan sihir yang menumpuk di dalam tadi, aku sama sekali tidak memperhatikan situasi di luar......)


Jika saja Aku tidak menghancurkan bolanya, Aku pasti tahu keberadaan naga itu. Tidak ada yang bisa kulakukan tentang hal ini, tapi waktunya sangat buruk.


Aku berpikir mungkin itu semacam rencana ――――――


"Sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal-hal itu ...... gh!"


Aku menapakkan kakiku ke tanah samapi ke kakiku tenggelamkan ke dalamnya dan berlari lebih cepat lagi. Karena Alize ada di sana, aku berpikir semua akan baik-baik saja, tapi ......

 ◇ ◇ ◇




"Para lizerdmennya ..."

“…… Mereka menghilang? Aku tidak tahu bagaimana dia melakukannya, tapi …… seperti yang diharapkan dari Master. ”

"……"

Saat kelompok Setsu bergegas mengejar naga, waktu berlalu dengan tenang di desanya. Wajar begitu―――――― karena para monster yang ada di sekitar desa sudah benar-benar menghilang. Saat ini desa sendang mempersiapkan pesta dengan senangnya, baik Alize maupun Ramell benar-benar merasa lega.


“Hm?. Akhirnya desa bisa bebas dari masalah ini, kenapa kau malah cemberut?

"...... Anda tidak akan mengerti, nona Alize."


Nyatanya, setiap kali dia berbicara tentang Setsu, hati Ramell terasa sakit. Begitulah perasaan seorang pria yang sedang jatuh cinta. PAdahal apa yang Alize rasakan hanyalah rasa hormat terhadap Setsu dan tidak lebih dari itu, tetapi pria ini malah berpikir kalau itu adalah perasaan yang lain.


"? Aku tidak begitu mengerti. Terserahlah, haruskah kita masuk? Para lizardmen itu juga sudah tidak ada. ”

"Jangan ceroboh, nona Alize!"

"Tapi kehadiran para monster itu sudah――――――"

“Kalau begitu Aku akan berjga di depan gerbang untuk sementara waktu! Nona Alize, silahkan istirahatlah! ”

Dasar Keras kepala! Itulah yang ingin dia katakan kepadanya, tapi entah bagaimana dia berhasil mengendalikan diri. Dia ingin menyarankan untuk menunggu kembalinya kelompok Setsu sambil minum teh hanya dengan mereka berdua, tetapi Ramell ingin menunjukkan sisi jantannya. Dia tiba-tiba melanjutkan percakapanya. Dia masih tidak tahu kalau sebenarnya dia memiliki kesempatan sekali seumur hidup untuk bersama pujaannya sekarang ini dan dia benar-benar telah menyia-nyiakannya.


"Begitukah ... aku mengerti."


Alize meninggalkan tempat itu sambil merasa kecewa karena tidak bisa menghabiskan waktu bersamanya dan berpikir dengan serius mengapa dia merasa seperti itu. Jika Aku memikirkannya, Aku merasa kalau Aku selalu menghabiskan waktu dengan Ramell. Alize tidak menyadari dirinya sendiri bahwa dia semakin tertarik pada Ramell. Dia bahkan tidak menyadari bahwa dia benar-benar jatuh cinta. Karena dia tidak memiliki pengalaman seperti itu, dia tanpa sadar mempedulikannya.


(Ngomong-ngomong, aku harus menyiapkan mead yang akanku serahkan pada master ……)


Saat mengingat itu, dia membuyarkan pikirannya. Sambil memikirkan bagaimana orang-orang dari rumah itu makan makanan lezat dan semacamnya, dia mulai berjalan ke dalam desa ―――――― Lalu.

*Menggigil*! (Zoku; onomatopoeia = kedinginan , menggigil, atau sejenisnya)


"A- !?"

Rasa dingin tiba-tiba mengalir di seluruh tubuhnya. Kehadiran yang tak pernah dia bayangkan mulai mendekat ... itulah yang dia rasakan. Ketika dia berbalik ke arah sarang naga ...... dari sana satu bayangan besar terlihat terbang menuju tempat ini.

“N…… na ………… ga ……”



Alize tanpa sadar merangkul pundaknya. Bekas luka lamanya mulai terasa sakit.

…… Karena, naga adalah penyebab traumanya, dan juga ......



Sebuah simbol keputusasaan

Isekai Shoukan wa Nidome Desu Chapter 22 Bahasa Indonesia




Translator : Maou

22 Menuju Sarang Naga



“――――――Apa yang kau lakukan pada nona Alize!?”
“Tunggu, kak!?”

Apa kau marah karena Aku melakukannya? Kakak Amelle menarik pedang dan mengarahkannya padaku.

“Ramell, hentikan!”
“Haaaa!”

Aku melihat banyak celah untuk menghindari pedang yang diayunkannya. Gerakannya lebih baik dari yang kukira. Meski ini desa ini berada di hutan, keterampilan yang dimiliki para prajurit tampaknya sangat tinggi. ...... Tidak, memang sudah sepantasnya mereka kuat karena berada di hutan semacam ini. Karena hutan adalah habitat alami para monster.

“Tolong lepaskan aku, nona Alize! Aku akan melindungimu!"

"Tidak, makusdku bukan begitu...... Kamu tidak akan bisa menang melawan orang itu ......"

Hei, muridku, menurutmu aku ini apa. Dan kemudian saudara laki-laki Amelle itu menyombongkan diri. Ya, dia lebih terlihat seperti seorang Pahlawan daripada diriku, yah begitulah.
Yah, kesalahanku membiarkanmu mengatakan hal seperti itu, tetapi kau tidak akan pernah mengenaiku dengan ayunan pedang itu tahu.

"Kena kau."

"Ugah !?"

Aku mengambil pedangku dan mengayunkannya ke tubuh tak berdaya itu. Tentu saja Aku tidak terlalu keras kepadanya, aku menahan ayunannya sampai setidaknya beberapa inchi dari tubuhnya.

"Aah ...... jangan katakan aku tidak memperingatkanmu."

Melihat saudara laki-laki Amelle membisu, Alize menggumamkan kata-kata itu. Sang adik, Amelle tertegun melihat kejadian itu. sepertinya, sang kakak telah jatuh cinta pada Alize, tapi sepertinya kejadian ini membuatnya terlihat tidak keren. Kurasa Aku harus meminta maaf kepadanya saat dia sadar nanti.

"Apa yang kau pikirkan sampai-sampai membuat pingsan penduduk desa ......"
“Jangan mengatakan itu Levia, Aku tidak lebih dari sekedar melakukan pelayanan pada desa ini.”

Tidak lama setelah itu Levia datang dan Aku memberinya beberapa penjelasan mengapa ini terjadi.

Nah, dia duluan yang menyerangku, jadi setidaknya semua ini bukanlah salahku.

"Aku minta maaf atas perbuatan kakakku?"
"Saya minta maaf, Master."
"Tidak masalah, oke.”

Aku mengembalikan perasaan maaf itu kepada kedua orang yang sedang meminta maaf dengan tatapan memelas di depanku. Kau bisa membunuh orang hanya dengan tatapan itu tahu, bahkan Aku juga akan terbunuh karena hal itu. Daripada itu, ada sesuatu yang ingin kutanyakan.

“Daripada itu, bukankah kita akan pergi ke sarang naga, bisakah kita pergi sekarang? Bukankah sudah saatnya untuk pergi? ”
"! Oh iya, bantuan yang Amelle panggil adalah Master, ya? ”

Begitu ya, jadi Amelle sudah memberi tahu mereka kalau dia meminta bantuan. Sepertinya kita bisa menyelesaikan ini tanpa penjelasan rumit.

“Jika itu masalahnya, mengapa Anda tidak masuk ke desa dulu? Tuan Setsu dan Nona Levia tidak tahu jalannya, kan?
“Oh, itu benar”

Sekarang setelah kau menyebutkannya, Aku tidak tahu jalannya.

“Kalau begitu, mengapa kita tidak menjaga desa kita sekali lagi? Yah, lizardmen akan menyerang lagi jika kita tinggal…… ”
"Itu benar, para lizardmen ... Apa tidak masalah jika aku menempatkan penghalang di desa ini?"

Meskipun aku mengatakan penghalang, Aku hanya menaruh gem yang mengusir monster di pintu masuk desa ......

Setelah itu ada Amelle yang terkejut oleh kemampuanku mengalahkan dan mengusir para monster, Aku tidak akan menjelaskan detailnya. Meskipun dia juga terkejut karena Aku mengeluarkan potion kelas tinggi.

Ups, Aku lupa ada yang harus kulakukan. Aku harus menyusul saudara Amelle.

◇ ◇ ◇


"Pertama-tama, Master, selamat datang di desa tempat saya tinggal. Ini sangat melegakan kalau kami menerima bantuan Anda."

“Yah, aku akan menyelamatkan desa ini hari ini, oke? Dan dengan imbalan sebotol mead. ”

Jika Aku dapat mengamankan mead, maka semuanya baik-baik saja bagiku. Selama mereka memilikinya, Aku akan melakukan pembersihan sampah dengan kelompok lizardmen dan sejenisnya. …… Yah, bahkan jika mereka tidak memiliki minuman keras, aku tidak akan mengubah rencanaku......

“Ugh ……”
"Kak, tidak baik memelototi Setsu seperti itu, oke?"


Ini adalah ruang tamu Alize dan yang duduk di sana adalah Levia dan aku di satu sisi dan Amelle dan Alize di sisi yang lain. Dan yang tidak duduk di kursi, dan malah diikat dengan tali adalah saudara besar Amelle, Ramell.

Ramell telah memelototiku sepanjang waktu. Penutup dada yang dia pakai tersayat olehku saat itu, tapi dia sendiri tidak memiliki luka luar. Bahkan aku juga sudah menyembuhkannya.


“Saya ingin menawarkan keramahtamahan kami dengan seluruh orang di desa, tetapi sayangnya saya harus merawat orang-orang yang terluka.”
“Aku tidak keberatan, melakukan itu dengan seluruh desa hanya akan merepotkanku.”

Selain itu bagiku pemusnahan lizardmen hanyalah sebuah pekerjaan. Itu hanya akan menggangguku jika mereka menghormatiku karena hal itu.


“Jadi, tunjukkan jalannya, Alize. Mari segera selesaikan bagian yang merepotkan ini. ”

"Ya, saya akan mengatur persiapan keberangkatannya."
"Uhmm ... aku juga ingin pergi, tapi apa boleh?"

Amelle memanggil Alize yang sedang memulai persiapannya. Ketika Alize mendengarnya, dia menolehkan wajahnya dan menghentikannya.


“Bukankah satu lizardman sudah sulit untukmu? Kau  peringkat C dan Aku peringkat A. Itu terlalu berbahaya."
"Tapi ...... aku hampir tidak punya kesempatan untuk pergi bersama dengan orang yang luar biasa dan ...... aku juga ingin menjadi petualang yang luar biasa, tahu!"

Ketika diberitahu seperti ini, Alize tanpa sadar merenung dengan ekspresi bingung. Dia mungkin mengerti perasaannya, karena dari awal dia sebenarnya juga ingin mengambil permintaan kelas S bersama kami.

"Tapi……"
“Yah, pertarungan yang satu ini tidak lain adalah pertarunganku dan kupikir tidak masalah jika Levia melindungi Amelle, bukankah begitu?”
“Itu, itu benar! Nona Levia luar biasa kuat, tahu !? ”
“Entah bagaimana Aku jadi terseret dalam percakapan ini, Aku tidak masalah mengurus satu orang. Aku akan melakukannya dengan bangga. "
" …… Benarkah? Kalau begitu, kurasa Aku akan membiarkanmu pergi bersama mereka dengan satu syarat kalau kau bersedia tidak akan melakukan sesuatu yang membahaya- …… ”
"Aku setuju!"


Amelle mendapatkan izin dan mulai melompat-lompat kegirangan. Apakah kau harus  sesenang itu? Aku tidak pernah berada di posisi pergi bersama orang lain, jadi jujur saja Aku tidak bisa mengerti perasaannya.

Ugh, wajah kalau Ramell jadi semakin kesal karena sekarang adik perempuannya juga akan ikut denganku.

"Tunggu! Aku juga ikut dengan Anda, Nona Alize! Kita tidak tahu apakah orang itu benar-benar akan membantu kita atau tidak! ”

Dia berdiri dalam keadaan masih terikat dan menunjukkan niatnya untuk menentang dan tidak mempercayaiku tanpa ragu. Sungguh merepotkan.


"Masterku tidak seperti itu, kamu akan berjaga di desa seperti biasa."
“Eeeh !? Tidak, memangnya kenapa!"


Alize memerintahkannya seperti dan dia menggerutu seperti adik perempuannya ...... Seperti yang diharapkan dari saudara kandung.

Setelah itu terjadi pertengkaran yang hebat antara keduanya dan akhirnya selesai tepat ketika kami kelelahan karenanya.


"* Sigh * ...... Kalau begitu, aku akan tetap di desa ini juga, apa kau senang?"
“Eh !? Nona Alize akan tetap tinggal di desa !? ”


Tepat ketika dia mengatakannya, wajah Ramell berubah menjadi secerah matahari. Jika hanya membimbing kami ke tempat itu, maka Amelle juga bisa melakukannya dan mungkin itu adalah solusi terbaik bagi Alize tetap tinggal di desa untuk bersiap menghadapi skenario terburuk. Aku tidak bisa mengatakan kalau Lizardmen tidak akan muncul. Ramell seharusnya bahagia karena Alize tidak jadi pergi bersamaku. Karena dimataku, pria yang sedang jatuh cinta itu sangat menakutkan tahu.


"Jika Alize yang mengatakannya maka itu akan baik-baik saja, bisakah kita pergi?"
"Baik."
"Serahkan saja padaku!"


"Maafkan saya, saya tidak dapat melakukannya tanpa bantuan Master ..."
“Selama kau bisa memberiku sedikit madu, maka tidak masalah. Lebih penting lagi ―――――― setelah ini Aku akan memintamu menjelaskan mengapa kau bisa jadi selemah ini, oke? ”
"Gh ... Seperti yang kuduga, Anda menyadarinya."

Tentu saja aku sadar, kau adalah muriku. Jika dibandingkan yang dulu, kau sekarang jadi lebih lamban. Kau mengemban kekuatan peringkat SS dan yang kau tunjukkan hanyalah tingkat peringkat A. Pada awalnya kupikir kau hanya mengalah, tetapi akhirnya Aku  tahu kalau kau sudah serius.


“Ketika masalah ini selesai, saya akan menjelaskannya kepada Anda.
" …… Hoo."

Aku tidak bisa mengatakan lebih dari itu. Aku lebih khawatir tentang hal ini, tetapi Aku tidak memiliki hubungan semacam itu dengannya. Mari kita tanya lagi kalau Aku masih ingat.

"Sekarang, pergilah"

Kami bertiga telah selesai melakukan persiapan dan meninggalkan rumah Alize dengan bersemangat. Tunggu saja meadku, Aku akan segera menyelamatkanmu.

◇ ◇ ◇

Sekitar satu jam berlalu setelah kami keberangkatan …… kami telah memburu para lizardmen yang jadi jarang terlihat, sejauh ini sudah tidak ada satu pun dari mereka yang terlihat di sini. Akhirnya kami sampai di dekat sarang naga.


“Haruskah kita naik dari tempat ini? Kita bisa melihat sarang naga dari sana. ”
"Wokeh"


Mengikuti instruksi Amelle, kami memanjat lereng bukit yang besar. Di sisi lain bukit, ada kerumunan lizardmen yang terlihat seperti kecoak.

Lubang yang kulihat di kerumunan lizardmen itu harusnya adalah sarang naga. Aku sangat yakin karena mereka keluar dari dalam sana.


"Uhm ... kalian berdua tunggulah di sini, oke?"
"Apa..., maksudmu kau tidak membiarkanku ikut?"

Sepertinya Levia tidak setuju, tapi bukankah peranmu saat ini adalah menjaga Amelle? Aku tidak akan membiarkanmu mengamuk di sana, tahu.


“kau  lakukan saja pekerjaanmu. Aku melakukannya karena prosesnya akan lebih efisien. Baiklah, Aku akan segera menyelesaikan ini dan kembali. "
"Baiklah, tolong lakukan dengan cepat, oke?"
"Ya, tentu saja――――――"

Aku menjawabnya dengan terburu-buru, berlari ke lizardmen bodoh yang belum menyadariku dan membelah mereka dengan Kuromaru ――――――

◇ ◇ ◇


“Ugh ……”

"Apakah ada yang salah, Nona Alize?"

"Tidak ...... Bukan apa-apa."


Ramell, yang berjaga di pintu masuk, menunjukkan kepedulian terhadap Alize yang juga berjaga di dekatnya. Alize memegangi bahunya sendiri dan berusaha menghentikan tubuhnya yang sedikit gemetar.

Alasan kekuatannya turun dari peringkat SS, penyebabnya tentu saja sebuah trauma, namun ――――――


"mungkin hawanya akan menjadi sedikit dingin, berhati-hatilah."
"Itu benar, terkena pilek akan sangat buruk!"

Alize entah mengapa tidak bisa melepaskan firasat buruk ini dari beberapa waktu lalu dan dia dengan lembut menurunkan bahu yang dia pegang. Bahu memiliki bekas luka yang aneh, dan itu merupakan sumber traumanya.

(Akan lebih baik jika kekhawatirannya mengakhiri ketakutan yang tidak masuk akal ini .......)

Setelah Alize dengan lembut mengusap pundaknya, dia kembali berkonsentrasi pada pekerjaannya sebagai penjaga gerbang.

―――――― Saat ini dia hanya berharap kalau sesuatu yang dia terima dulu, seperti traumanya tidak akan muncul lagi.

Isekai Shoukan wa Nidome Desu Chapter 21 Bahasa Indonesia




Translator : Maou


Chapter 21 : Murid di Desa

Di dalam hutan yang merupakan pusat dari hutan benua iblis, beberapa desa telah diserang oleh sesuatu.

“――――Ugh! Gantikan Aku!”
Dapat!”
“Guryaaaaa!”

Badannya mengenakan armor, pria kekar itu mundur sambil memberi perintah. Prajurit lain yang bersamanya langsung maju dan menghentikan ayunan pedang dari sosok yang berteriak di depan matanya. Ayunannya sangat kuat sampai-sampai membuatnya berlutut saat menahannya.
 
Di belakang sosok aneh itu, terlihat sesamanya berbaris di belakangnya. Sosok yang dipanggil <Lizardman> ―――――― monster tingkat B yang bertugas menjaga sarang naga. Tinggi mereka sekitar dua setengah meter, lengannya panjang dan tubuhnya tertutupi sisik-sisik yang tebal, serta menggunakan pedang yang melengkung. Bentuk kepalanya tidak diragukan lagi kalau mirip seperti naga, air liurnya mengalir deras dari celah-celah gigi tajamnya.
Saat ini para Lizardman terus menyerang berbagai desa. Tetapi, karena arahan dari petualang tingkat A yang berada di desa, mereka tidak bisa langsung menyerang begitu saja.
Langkah ini diambil untuk mempersempit jalan masuk dengan menggunakan sihir tanah. Desa ini mirip seperti desa yang Setsu kunjungi sebelumnya. Dikelilingi oleh dinding, lupakan tentang kualitas masyarakatnya, karena kekuatannya tidak perlu diragukan lagi. Jalan masuk ke desa ini hanya ada satu, yakni melalui gerbang depan. Dengan kata lain, selama mereka bisa mengamankan gerbangnya, mereka pasti bisa melindingi desanya.
“Ramell, tetaplah seperti itu!”(ラーメル;raameru)

“Ugh! Nona Alize!”

Lizardman terus menekan pemuda bernama Ramell itu, diapun terus menahannya dengan pedangnya. Berdiri di belakangnya, gadis itu menyiapkan rapier dengan kekuatan sihirnya dan mulai merapal.

Dengan keganasan dan amarah api neraka, bakarlah musuh-musuhku! <Flame Lance>!”

Flame lance ditembakkan menuju ke arah Ramell, dan karena posisinya berlutut tentu serangan itu langsung mengenai kepala Lizardman.

Itu sangat hebat nona Alize!”
Senang mendengarnya, tapi sekarang bukan waktunya! Kupercayakan bagian belakangku padamu!”
“Oke!”
 
Alize melawan Lizardman dengan menggunakan rapier peraknya. Terkadang dia juga memakai sihir api untuk menekan serangan para Lizardman.

Yang pasti, dia adalah satu-satunya petualang peringkat A dan prajurit khusus, Alize Ifrille. (アリゼ・イフリール;arize ifuriiru) Saat dia muncul, itu adalah musuh terberat bagi para Lizardmen.

  ◇ ◇ ◇

“Teya!”
“Gii!”

Dagger Amelle mengakhiri hidup goblin tingkat E. Sebagai petualang tingkat C, gerakannya sangat lembut. Bergerak sambil menggunakan pedang pendek itu, melihatnya terasa sangat menyenangkan.

Kemampuan Dagger-mu lumayan juga

“*exhales* …… Terima Kasih.”

Aku memanggil Amell yang sedang mengatur napasnya. Dua hari sudah berlalu semenjak kami meninggalkan kota dan gadis ini sudah mulai terbuka pada kami. Berhenti memakai kata-kata formal dan mulai berbicara seperti biasa.

Sekarang ini kami sedang berada di dalam hutan. Perjalanan ke desa Amelle memakan waktu setidaknya tiga hari, dan bila terus berjalan tanpa istirahat, mungkin kami bisa sampai ke sana kurang dari dua hari. Untungnya monster-monster di sini tidak terlalu kuat, jadi Amelle saja sudah cukup untuk membereskannya.
 
Lalu, karena kami terus bergerak, sebentar lagi pasti tujuan kami akan terlihat.

Tunggu saja minumanku, Aku akan menyelamatkan kalian!
Kau terus mengatakannya sepanjang waktu……”

Jangan merasa terganggu begitu donk Levia? Karena kau pasti juga akan ketagihan setelah mencobanya.

Desanya…… semoga saja mereka aman……”
Dengan cara mereka mempertahankannya, kurasa mereka akan baik-baik saja.”

Berdasarkan cerita Amelle, saat terakhir kali dia melihatnya, desa itu dikelilingi dinding dan hanya terdapat satu jalan untuk memasukinya. Gerbang itu dibuat dengan memakai sihir tanah. Kecerdasan para Lizardman memang di bawah rata-rata, kalau ada satu ‘lubang’ yang cukup untuk mereka, pasti mereka tidak akan membuat lubang lainnya meskipun mereka mampu merusak dindingnya. Sepertinya petualang peringkat A yang bernama Alize itu yang merencanakan semuanya, yah itu memang rencana yang bagus.

Tapi, nama Alize itu…… kurasa Aku pernah mendengarnya……

Tadi kau bilang Alize, dia orang seperti apa?”
“Eh? Uhm, dia wanita cantik berambut merah dan menggunakan rapier…… atribut sihirnya adalah api……”

――――――Dia terdengar seperti seseorang yang kukenal……

Dan dia juga sangat lembut…… dan sangat keren, gagah, sangat modis…… Aku sungguh menghormatinya

――――――Hm? Kurasa bukan. Alize yang kukenal masihlah seorang gadis muda, dia juga bukan petualang tingkat A. Yah, kuharap dia baik-baik saja.

“Oh hei…… kita sudah bisa melihatnya, itu adalah desaku.”
Apa yang kami lihat di dalam hutan ini adalah dinding yang terbuat dari tanah. Di manapun desanya, jika di benua iblis, rata-rata semuanya punya bentuk yang sama. Kami mengikuti Amelle yang dengan semangatnya menuju desanya.
Ketika kami sudah dekat, kami melihat sekumpulan monster sedang menyerang desanya.
Bergerombol dan selalu mengganggu seperti semut....yah, sebaiknya kita segera pergi dan mengamankan desanya
“Eh?”

Saat Aku mengatakannya, Amelle menoleh padaku dan menunjukkan wajah “mengapa?”. Seharusnya kami langsung menuju ke sarang naga, tapi sesuatu sedang terjadi di desanya dan membuatku merasa harus bertarung. Jika tidak, Aku tidak akan lagi bisa meminum madu manis itu.
Aku mengambil Kuromaru dari tas sihirku, meninggalkan Amelle dan pergi menuju ke kawanan Lizardman itu.

Saatnya berburu semut!”
Aku pergi dan menebas semua yang kulihat. Kawanan sisik naga itu tidak berdaya di depan Kuromaru, kutebas beberapa kepala mereka dengan sekali ayun.
“Gugyao!”

Para Lizardman itu mengayunkan pedangnya padaku, tapi tentu saja tidak akan kena dan seakan-akan hanya menebas angin. Lalu Aku menghabisi mereka dengna memotong tubuhnya. Setelah beberapa saat, semua monster tadi sudah teratasi.
“――――――Ini, apa …… “

Setelah mengalahkan para Lizardman, seorang pemuda yang berada di sini tercengang. Di belakangnya ada seorang wanita berambut merah.
Kakak!”
“Uoh!? Ah. Amelle!?”
Akhirnya Amelle sampai, dan langsung melompat ke pemuda tadi. Pemuda itu menangkapnya dan menatap gadis itu dengan terkejut. Sepertinya mereka berdua adalah saudara karena dia memanggilnya kakak. Jika kuperhatikan, mereka memang mirip satu sama lain.
Apa kau yang mengalahkan para Lizardman tadi?”
“Yeah”
Wanita berambut merah akhirnya mulai berbicara padaku.
――――――Kurasa Aku benar-benar mengenalnya.
Hoo, jadi kau adalah petualang yang dicari Amelle, bila dilihat dari caramu mengalahkan mereka, sepertinya kau setidaknya berada di tingkat S ya.”
“Yeah, begitulah. Oh ya, apakah kau――――――si cengeng Alize?”
Saat Aku menanyakannya, wajah wanita ini tiba-tiba memerah dan langsung memasang kuda-kuda dengan rapier-nya.

Kau, sialan…… di mana kau mendengar nama itu!”
Tunggu!? Nona Alize!?”

Suasananya langsung berubah, rambut Alize melayang-layang karena amarahnya.... atau sebenarnya dia sangat malu. Dia mulai melangkah dan melepaskan semua yang dia punya.
“Woah.”

Aku mengapit rapier-nya dengan jari kiriku dan mengarahkannya ke samping. Aku menendang kakinya dengan sekuat tenaga dan menjatuhkannya, dan saat dia mulai bangun sambil merangkak, Aku mendudukinya.

Sialan! Jika kau pikir ini berakhir dengan mempermalukanku――――――”
Sejak kapan kau mampu mengarahkan senjatamu pada mastermu? Dasar cengeng.”
“Kuh…… lagi-lagi nama itu…… hm? Master?”
Aku ingat saat kau mengayunkan rapier-mu dengan sembarangan dan membuatku marah. Dan ketika Aku memarahimu, kau menangis dengan sedihnya, dan bila Aku memujimu, kau menangis dengan senangnya....sangat bagus.
 T-ti-ti-ti-ti-dak mungkin…… Mungkinkah kau…… Master Setsu?”

Aku berdiri dan menunjukkannya Kuromaru-ku.

Aku petualang peringkat SSS, Setsu. Tolong perlakukan Aku dengan baik, oke? Nona petualang peringkat A, Alize.
 To-tolong perlakukan Aku dengan baik juga…… Master.”

Mantan muridku, Alize Ifrille. Dia berusaha tersenyum sebaik mungkin, dia memanggil namaku sambil menangis, kurasa itu mungkin karena dia takut kalau tidak akan pernah bisa bertemu denganku lagi.

 ◇ ◇ ◇

Itu terjadi saat Aku dan tiga lainnya berpetualang di benua iblis――――――
(T.N : Tiga lainnya itu rekan party-nya itu lho :3)

Ketika kami sedang mencari permintaan demi mendapatkan uang di Guild petualang, tiba-tiba saja seorang gadis berambut merah menyelat di depan kami. Rambut panjangnya melambai-lambai dengan lembutnya, armornya masih baru dan gagang pedangnya juga terlihat masih belum sering digunakan.
Seorang petualang baru yang imut muncul dan langsung mengambil permintaan tingkat S. Yaah, tentu saja resepsionis menolaknya, tapi tiba-tiba dia mengamuk dan berteriak “Aku sangat kuat, jadi mudah saja menanganinya!” Jika dia sesombong itu, para preman Guild ini pasti akan menghajarnya, jadi aku mendekatinya dan...

Jika kau bisa mengalahkanku, akan kubiarkan kau mengambil permintaan tingkat S itu, oke?”

Itulah yang kukatakan.
Gadis kecil itu menghentikan amukannya dan menoleh dengan senyuman di wajahnya, dia menerimanya.
Aku tidak akan kalah oleh laki-laki lemah sepertimu!”
Aku sedikit marah dengan perkataannya, jadi Aku langsung mengalahkannya ――――――Maksudku, menunjukkan perbedaan kekuatan kami. Kekuatanku saat itu berada di tingkat SS. Tentu saja Aku menekan dirinya sampai ke batas di mana dia mengerti kalau sedang dipermainkan.
Aku benar-benar menghajarnya dan menggunakan sihir restorasi kepadanya yang menangis karena rasa sakitnya, suara tangisannya sangat keras sampai-sampai terdengar sampai ke luar. Insiden hari itupun berakhir.
Hari berikutnya, dia kembali muncul di Guild.
Aku mohon padamu! Biarkan Aku menjadi muridmu! Bukan, maksudku, tolong jadikan Aku muridmu!”
Kami yang sedang melapor setelah menyelesaikan permintan, terkejut mendengarnya. Dan karena kedengarannya merepotkan, Aku menolaknya, tapi gadis ini terus memintanya. Sambil meneriakkan kata-kata seperti harus menjadi lebih kuat demi melindungi desanya, di memelukku. Dia benar-benar mengganggu dan merepotkan, jika Aku tidak menerimanya sebagai muridku, dia pasti akan terus menyebabkan masalah.
Tuan Setsu, sebaiknya kau menjadikan dia muridmu!”
I-itu benar!”
Aku juga berpikir begitu.”
Tiga rekanku akhirnya luluh dan menyuruhku menerimanya. Yah, bahkan kemarin dia menunggu sepanjang malam di depan penginapan yang kami singgahi....
Dan pada akhirnya Aku mendapatkan seorang murid dan gadis kecil itu menemani perjalanan kami.
――――――Itulah dirinya, Alize Ifrille.


Isekai Shoukan wa Nidome Desu : Chapter 20 Bahasa Indonesia



Translator : Maou

Chapter 20 : Permintaan Gadis Muda Amelle




Suasana mood-ku sudah membaik karena aku berhasil mendapatkan kembali kartu Guild-ku, Aku membiarkan Levia yang masih terkagum dan mencoba beberapa makanan di kedai. Meski begitu, yang bisa kubeli hanyalah masakan seafood. Jadi aku membeli tiga masakan ikan yang berbeda, ditambah dengan ikan bakar yang sedang kumakan saat ini.

Sebenarnya Aku lebih suka memakannya kalau digoreng……”
Nanti akan kubuatkan sebanyak yang kau mau, jadi temani Aku saja hari ini.”
 
Dia biasanya tinggal di laut... lebih tepatnya dialah yang mengatur lautan, mungkin saja dia sudah bosan memakan ikan apa adanya. Itulah mengapa dia mencoba makanan yang dimasak dan pada akhirnya jatuh cinta dengan ikan putih goreng. Aku sangat senang ketika dia bilang kalau dia ingin memakan masakanku, tapi bisakah dia menemaniku saat suasana hatiku sedang buruk?

Jadi ini adalah ikan tak bertulang itu…… Seperti yang diharapkan dari dunia lain――――――hm?”

Ketika aku terkejut dengan ikan tak bertulang yang sedang kumakan, Aku merasakan tatapan dari belakangku. Tatapan yang sangat berbeda dari rasa dendam maupun permusuhan yang dipancarkan oleh seorang gadis cantik. Sepertinya Levia juga menyadarinya dan menanyakan apa yang harus kita perbuat pada orang itu. Karena tatapannya langsung hilang dalam sekejap, itu seperti tidak sengaja bertatap muka dengan seseorang di taman, tapi satu hal yang pasti adalah dia mengikuti kami. Tapi seperti sebelumnya, tatapannya tidak mengindikasikan kalau dia ingin cepat-cepat berbicara dengankami. Kurasa orang ini masih bingung dengan apa yang harus dia lakukan.
Bagaimanapun, Aku tidak suka kalau ada yang mengikuti kami, jadi aku bilang “Pergi ke gang” pada Levia dengan kontak mata. Dia mengerti dan kami menuju ke gang kosong di antara toko.
“――――――Siapa kau?”  

 Aku terus berjalan ke gang dan setelah yakin kalau dia sudah masuk, aku meneriakinya. Kotak yang ditumpuk di ujung gang terjatuh, dan saat Aku berjaga-jaga dari bayangan itu, seorang gadis muda muncul. Dia mengenakan pakaian petualang dengan rambut hitam pendek. Umurnya sepantaran dengan Ruri, tapi kurasa tubuhnya lebih terlatih.
Kau ada urusan dengan kami?”
“ …… Maaf karena sudah mengikutimu.”

Sebelum menjawab pertanyaanku, gadis muda itu meminta maaf lebih dulu. Setelah selesai bicara, dia melanjutkannya dengan menundukkan kepalanya.
Tapi …… ada sebuah permintaan yang ingin kutujukan padamu tak peduli bagaimanapun caranya, apa kau bersedia mendengarnya?”

Setelah mendengar hal itu, Levia menatapku, sepertinya dia ingin bilang “apa yang harus kita lakukan?” Suara gadis itu terdengar sangat menyedihkan. Aku juga merasa kalau itu dipenuhi dengan sebuah tekad untuk mengandalkan siapapun,
…… Bagaimanapun juga, entah mengapa Aku ingin membantunya dan mendengar permintaannya.

Untuk sekarang, mari kita dengarkan apa yang ingin kau bilang, keputusan kami untuk membantumu atau tidak itu tergantung dari permintaanmu.”
“Ah, terima kasih banyak!”

Dengan senangnya gadis ini mengangkat kepalanya dan mulai membicarakan permintaannya sambil berlinang air mata bahagia.

“――――――Sekumpulan Lizardman?”
Ya …… Mereka menyerang desa kami.”

Tanpa berpindah tempat, Aku dan Levia duduk di atas kotak dan mendengarkan ceritanya

Gadis ini adalah Amelle.(アーメル;aameru) Dia berasal dari desa di dalam hutan dan sepertinya baru beberapa hari ini dia meninggalkan desa itu. Sebagai petualang, dia memburu monster di sekitar desa dan karena hal itu, dia mendapatkan berbagai macam kemampuan, terlebih lagi sepertinya dia adalah Petualang tingkat C. Dia sudah meninggalkan tingkat pemula dan seharusnya sudah bisa menangani berbagai macam permintaan tanpa masalah. Pedang pendek yang menggantung di sabuknya sudah menjelaskan semuanya.
Lalu permintaannya adalah untuk mengalahkan monster yang menyerang desa. Amelle bilang kalau desanya dekat dengan Dragon’s Nest. Dragon’s Nest adalah nama dari sarang yang dibuat naga. Biasanya naga bersarang di goa atau lubang sebesar goa yang cukup besar untuk naga masuki.

Kekuatan spesies naga dikategorikan dalam monster tingkat S. Meski mereka hanya terbang dan menyemburkan api, mereka tetap saja menjadi ancaman yang serius. Dan monster yang lahir dari naga disebut Lizardman.
Monster tingkat B yang dipanggil Lizardman lahir untuk melindungi Dragon’s Nest setiap kali naga pergi. Naga punya kebiasaan untuk mengoleksi benda mahal seperti permata di sarangnya, jadi tentu saja ada banyak orang yang ingin mengambilnya. Tapi para petualang yang setengah-setengah itu tidak akan bisa menang melawan Lizardman, jadi tidaklah mudah untuk menggapai harta yang berada di Dragon’s Nest. Masalahnya adalah bila ada para petualang gigih yang menyerang sarang itu, mereka pasti akan menyapu habis Lizardman dan menjarah hartanya. Jika seperti itu, tentu naga pasti akan marah dan menyerang dengan membabi buta. Dampak dari serangan naga sangat besar, jadi pada dasarnya menyerang sarang naga itu sangat dilarang.
 
Sekumpulan Lizardmen―――――― mungkin beberapa orang sudah sadar dari penjelasan tadi. Karena mereka berkumpul, itu sangat aneh. Lahir sebagai penjaga sarang, Lizardman tidak akan meninggalkan sara kecuali ada sesuatu hal yang terjadi. Amelle bilang kalau Lizardmen bergerak, menyerang, dan berkelompok.... itu tidak mungkin.

Mungkin memang mustahil…… tapi mereka benar-benar menyerang!”
“ …… Apa kau tahu dari mana mereka datang?”
 “Saat Aku memikirkan dari mana mereka muncul, sepertinya mereka datang dari Dragon’s Nest dekat desa. Tapi seharusnya sarang itu sudah kosong karena naganya sudah mati....”

Ketika naga mati, Lizardman pun kehilangan tujuan hidupnya, jadi mereka akan meninggalkan sarang dan menyisakan semua hartanya di sana. Petualang beruntung yang menemukannya pasti akan jadi sangat kaya―――――― dalam kasus lain, mungkin ada Party yang mengalahkan naga lalu mengambil hartanya. Sepertiku.....yah, Aku tidak akan menceritakan detailnya.

Lizardmen yang datang dari sarang naga mati……?”
Aap maksudnya?”

Levia menanyakannya, tapi bahkan diriku tidak mampu menjawabnya. Karena hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Tapi Aku juga tidak hidup terlalu lama, meskipun Aku bilang itu tidak pernah terjadi, kurasa itu tidak benar. Yaah setidaknya Aku belum pernah mendengar kejadian seperti ini. Meski begitu, jika kau memikirkannya, sesuatu seperti ini sangatlah mustahil. Jika benar kalau sekumpulan Lizardman akan menyerang kalau naga yang berada di Dragon’s Nest mati, tentu sampai sekarang ini sudah ada banyak desa yang hancur. Jika benar seperti itu, maka pasti penaklukan naga akan dijalankan. Karena sekarang ini tidak ada hal seperti itu, kurasa itu memang belum pernah terjadi.

“Bagaimana keadaan desanya? Menghentikan serangan dari monster tingkat B itu tidak mudah.”
Sekarang ini kami sudah memblokir jalan Lizardman dan hanya beberapa orang kuat saja yang menahan mereka.”

Jadi strateginya tidak untuk menyerang. Mereka pasti bisa menahannya secara bergiliran.

Kami juga punya prajurit dengan kekuatan yang setara dengan petualang tingkat A, jadi kapanpun orang itu bertarung, pasti ada beberapa Lizardman yang terbunuh, tapi..... jumlah mereka tidak pernah berkurang.
 “ …… Jadi tidak ada akhirnya kah?”

Game yang pernah kumainkan dulu juga punya konten semacam ini..... tempat di mana kau harus terus bertarung dengan musuh yang muncul terus-menerus. Di dalam Game, itu akan selesai jika kau berhasil menyelesaikan beberapa tugas, tapi――――――

Kurasaada sesuatu di sarang naga itu, jika kita bisa menyingkirkannya……”
Kau mau mempercayakan urusan itu pada kami?”
Iya ……karena kudengar kau adalah petualang tingkat SSS…… maukah kau melakukan permintaanku?”
 
Jika kau membicarakan tentang sekumpulan monster tingkat B, tentu kau tidak akan bisa mengalahkan mereka kalau dirimu  bukan tingkat S. Saat kau berusuran dengan Dragon’s Nest yang dijaga oleh para Lizardman, kau pasti akan berakhir dicincang oleh cakar tajam mereka.
Awalnya kukira Amelle hanya bercanda, tapi mata gadis ini benar-benar serius, menunjukkan kalau tidak ada kebohongan apapun. Aku mengerti kalau itu memang benar, dan juga kalau aku meninggalkannya di sini, makanan yang kumakan mulai sekarang ini pasti tidak akan terasa enak lagi seperti yang kurasakan dengan Ruri dulu.
Aku menyilangkan tanganku dan memikirkannya. Aku sudah memutuskan jawabanku kalau “Aku akan membantunya”, tapi...... Aku juga penasaran dengan fenomenta itu. Dan juga aku berencana pergi  ke benua Beastmen......yah, kurasa tidak masalah kalau hanya beberapa hari.

Kumohon…… kalau seperti ini terus, desa kami tidak akan bisa membuat Mead lagi……”*

Tunggu, kau bilang apa!? Mead!? Desamu membuatnya!?”
“Huh? Ah…… ya, mereka membuatnya.”

Mead, seperti namanya, itu adalah wine yang dibuat dari madu. Juga, itu adalah minuman beralkohol pertama yang kunimati di dunia ini. Dulu saat pertama kali dipanggil ke sini, Aku sudah lebih dari cukup untuk disebut dewasa dan karena Aku belum terbiasa dengan alkohol, ada banyak rekomendasi wine gandum yang diberikan Tia Maria, dan Aku tidak pernah bisa menghabiskannya setiap kali Aku mencobanya karena tidak familiar dengan lidahku. Saat itu, kebetulan Aku mengambil Mead. Rasa manisnya sangat terasa, tapi tidak berat dan rasa sedikit asinnya sangat menyegarkan untuk diminum. Cairan kuning muda menjelaskan kalau ada banyak madu yang terlarut ke titik di mana itu mudah diminum.
Kalau dipikir-pikir, Aku belum minum Mead sejak kembali ke sini. Aku tidak bisa membiarkan situasi seperti itu menghentikan produksi madu manis itu. Saat itu, keraguanku langsung lenyap.
Aku akan membantumu, Amelle. Serahkan masalah desamu padaku.”
Su-sungguh!? Ah, tidak, maksudku――――――Kau akan membantu kami?”

Di sebelahku, Levia menatapku seolah-olah mengatakan “Itu adalah alasan terbaik untuk pergi ke sana?”, aku tidak memedulikannya, Aku dan Amelle pun berjabat tangan.

Baiklah, sekali lagi――――――Aku Setsu. Senang bertemu denganmu. Seperti yang kau tahu, aku adalah petualang tingkat SSS.”
“*Huh* …… Aku Levia. Aku tidak mendaftar ke Guild, tapi kurasa kekuatanku berada di tingkat S.”
“Ah, Aku Amelle! Aku senang bisa bekerja sama denganmu! Tuan Setsu, Nona Levia!”

Karena kami belum memperkenalkan diri dengan benar sebelumnya, kamipun memutuskan untuk mengulanginya. Amelle memperkenalkan diri sekali lagi, dia tahu tentang peringkat kami, dan sepertinya dia sangat menghormatinya, tetapi Levia malah mengernyutkan keningnya saat kata “nona” ditambahkan pada namanya. Biarkan sajalah, Aku juga membiarkan Ruri memanggilnya begitu kan? Yah kami mengerti kenapa Ruri memanggilnya seperti itu, tapi kalau Amelle yang memanggilnya begitu, kurasa itu sedikit menganggunya,

Jadi, bisakah kau tunjukkan jalannya? Ke desanya atau lainnya――――――”
“Oke!”

Amelle membalasnya dengan senyuman, kami pun meninggalkan tempat ini. Sebenarnya kami siap saja kalau langsung pergi, tapi sepertinya dia ingin bersiap-siap dulu dan entah bagaimana kami malah menemaninya berbelanja. Aku penasaran;kapan terakhir kali Aku memakai healing potion.....Aku tidak dapat mengingatnya. Oh ya, Aku juga punya potion tingkat tinggi di dalam tas sihirku. Mungkin Aku akan memberikan beberapa pada Levia dan Amelle.

Tepat setelah Amelle selesai berbelanja, Aku memberikan Amelle potion itu, kakinya terhenti dan diapun tiba-tiba diam. Apa dia ingin mengatakan sesuatu ――――――

Tunggu, apa benar kalau potion tingkat tinggi benar-benar mahal?

T.N : Ilustrasi Amelle