Isekai Shoukan wa Nidome : Chapter 13 Bahasa Indonesia


Translator : Maou

Chapter 13: Amarah Cincin

[Sudut pandang ketiga]

Ketika matahari sudah mulai terbenam dan pemandangan di lingkungan sudah memburuk, Brad Allerga, salah satu dari lima Jenderal Iblis hebat yang berkerja langsung dibawah Maou Disaster, pergi meninggalkan Kastil Raja Iblis dan sedang berada di hutan dekat laut.

(Karena transfer sementara tidak bisa digunakan... itu akan memakan waktu setidaknya dua hari dari sini ke Evil Barrow, yang seharusnya akan memakan banyak waktu, tapi jika aku tidak terburu-buru......)


Di belakangnya ada sinar redup dari struktur sihir yang tergambar di tanah. Jika dia pergi meninggalkan tempat itu. Struktur sihir itu akan kehilangan kilauannya.
Ini adalah struktur sihir transfer dan sesuai dengan namanya itu bisa memindahkan seseorang dan objek lainnya. Hanya dengan menggambar dua struktur sihir di tanah itu sudah cukup untuk memenuhi kondisi transfernya, akan tetapi jumlah kekutatan sihir yang diperlukan untuk membuat struktur sihirnya tidaklah sedikit. Bahkan baginya yang memegang gelar salah satu dari lima jenderal Iblis, dia perlu mengisi struktur sihirnya dengan kekuatan sihir selama beberapa hari berturut-turut agar bisa mengaktifkannya.

(―――――――Jika aku bisa meminjam kekuatan dewa laut Leviathan, aku mungkin bisa menyelamatkan sang Maou)

Alasannya datang ke laut adalah untuk meminta bantuan dewa laut.

(Jika itu dia yang punya ‘hubungan spesial’ dengan sang Maou Disaster……)

Ini adalah sedikit keinginannya, tapi dia tidak bisa melakukan apapun selain bergantung padanya jadi dia sangat memperhatikan situasi ini.
Orang mencurigakan yang bernama Terran itu punya ketenangan yang misterius.... semacam ketenangan di mana sikapnya sendiri tidak goyah bahkan di depan sang Maou yang memegang gelar tertinggi di benua iblis, sebenarnya dia berasal dari mana?――――――――

(Sudah pasti ada seseorang yang bekerja di balik layar.... rencana kami untuk mengganggu upacaranya pasti akan terhalang oleh orang itu)

Mereka, lima jenderal Iblis telah membuat rencana untuk membuat kerusuhan saat hari pernikahan itu dan menyelamatkan Disaster. Mereka berencana untuk mempermalukan Terranm jadi dia tidak akan pernah datang dan mendekatinya lagi.
Tetapi, jika seseorang yang berada dibalik layar menjadi pelindungnya, itu akan menghalangi pergerakan mereka. Fakta bahwa Terran bersikeras dan bisa berbicara sesukanya adalah bukti bahwa ada seseorang bisa bertarung di belakangnya.

Untuk tujuan itu, dia berusaha untuk meminta bantuan dari Dewa Laut yang memiliki hubungan dengan sang Maou. Walau kekuatannya akan menurun jika pertempuran terjadi di darat, meski begitu kekuatannya masih sangat kuat sehingga mereka bisa mempercayai bantuannya. Mulai sekarang negosiasi akan bergantung padanya karena harga diri wanita itu sangat tinggi. 

“…….Hm?” (Brad)

Ketika aroma dari pasang naik menguat, Brad menyadari bahwa dia telah mendengar suara berisik yang seharusnya tidak dia dengar di mana pun.
Di sekitar area ini ada satu kota... lebih tepatnya hanya ada sebuah desa, dia sudah menyusuri area di sekitar sini beberapa kali dengan berjalan kaki, tapi dia tidak pernah merasa seramai ini.

Dia tiba-tiba merasa tidak enak dan menggerakkan kakinya menuju ke arah suara itu.
Seperti yang dia pikirkan, masih terlalu awal untuk bertemu Dewa Laut. Alasannya datang kemari saat malam hari daripada siang hari adalah agar tidak ada seorang pun yang mendengar percakapannya dengan Dewa Laut, tapi karena masih ada waktu sebelum matahari terbenam, dia berpikir untuk menghabiskan waktunya.


Saat dia sampai ke desanya, untuk beberapa alasan dia bisa melihat para penjaga di gerbang membawa sebuah objek berbentuk cincin berwarna coklat muda di mulut mereka.

“Hey, penjaga.” (Brad)
“―――――Guh! An-anda adalah Tuan Brad dari lima jenderal Iblis! Apa yang membawa anda ke sini!?” (Penjaga)
“Jangan pikirkan aku, mengapa desa ini begitu ramai? Seperti sedang ada pesta……” (Brad)
“Itu benar! Dewa Laut yang agung telah mengalahkan Kraken, musuh alami kami yang hidup di tepi pantai! Malam ini kami mengadakan pesta bersama sang Dewa Laut.” (Penjaga)

Brad paham apa yang dikatakan penjaga itu. Walau keberadaan Dewa Laut yang sedang berada di desa ini di luar perkirannya, itu menyelamatkannya dari masalah memanggil gadis itu.... tetapi ada satu lagi hal penting yang menarik perhatiannya.

“Aku mengerti kenapa begitu ramai…… BTW penjaga, cincin coklat muda apa itu?” (Brad)

Dia tertarik dengan piring yang terisi dengan cincin yang dibawa oleh penjaga beberapa saat yang lalu. Hanya berdasarkan dari baunya, itu sangat mirip dengan apa yang temannya pakai untuk membuat ‘gorengan’――――――

“Apa yang anda  lihat ini bernama Cincin Cumi. Tampaknya ini adalah badan Kraken yang dilumuri tepung dan kemudian digoreng, ini sangat renyah dan enak” (Penjaga)

Sambil mengatakan itu, penjaga memberinya sepotong dan dia melemparkannya ke mulutnya.


Setelah kerenyahannya digigit, rasa dari cumi yang tertutupi itu menyebar di mulutnya. Biasanya Brad tidak akan memasukkan apa yang disebut cumi-cumi itu ke mulutnya, tapi dia sangat terkejut karena itu begitu lembut dan benar-benar melewati giginya. Dia secara spontan menelan cincin cumi itu sebelum selesai menikmati rasanya.

“Ini… benar-benar enak.” (Brad)

Dia terkejut saat dia memasukkan apa yang disebut gorengan itu ke mulutnya. Tetapi semakin dia melihat dan merasakan baunya, semakin dia merasa bahwa itu sangat mirip dengan apa yang pernah dia makan sebelumnya.

“Itu membuatku senang kalau itu sesuai dengan selera anda, pak. Ini dibuat oleh seseorang yang datang ke desa ini bersama sang Dewa Laut yang anda kenal.” (Penjaga)
 “Bersama Dewa Laut..? (Brad)

Seseorang yang berpetualang bersama dengan Dewa Laut dan bisa membuat masakan yang dia makan sebelumnya.... wajah orang itu terbayang di pikirannya.







Ketika Brad memasuki desa, ada banyak meja yang berjejer dan yang lebih penting, puluhan bahkan ratusan dari cincin cumi yang dia makan sebelumnya ada di atas meja itu.
Para warga sedang meminum alkohol sambil memakan cincin cumi di mulut mereka, itu benar-benar ramai di sana sini.

Saat dia melanjutkan berjalan sambil dipanggil beberapa kali, dia akhirnya menemukan seseorang yang dia cari.

“Dewa Laut Levia…” (Brad)
“Oh? Bukankah kau Brad yang bersama Maou?” (Levia)

Levia menaruh cincin cumi ke piring kecil, dan kemudian mengambil sesuatu yang berwarna sama tapi bentuknya berbeda.
Sesuatu itu, sepertinya Brad mengenalnya.

“I-itu adalah…” (Brad)
“Ah, Ikan putih goreng? Aku tidak akan memberikannya padamu?” (Levia)

Sangat disesalkan―――――Walau dia sudah mengira-ngiranya, itu bukanlah yang dia maksud.

“Dimana orang yang membuatnya!?” (Brad)
“Eh? Dia seharusnya berada di rumah kepala desa ini tapi…” (Levia)

Brad melupakan urusannya dengan Levia setelah mendengarnya dan langsung berlari menuju rumah itu








Saat dia sampai di depan rumah kepala desa, Brad langsung menerobos masuk tanpa mengetuk pintunya.
Dia menuju ke dapur dengan cepatnya sambil menghiraukan gadis desa yang terkejut, dan kemudian dengan cepat membuka pintu dapurnya.

“Siapa yang memasak makanan di sini!!?” (Brad)
“Tutup mulutmu!!  Makan saja cincin cumi sialan ini!!” (Setsu)

Saat dia masuk dan bertanya begitu, cincin coklat terlempar ke dalam mulutnya.

“Mguh――――――――Pa-panas!!” (Brad)






[Sudut pandang kembali ke MC]


Aku melemparkan cincin cumi yang baru saja ku goreng ke pengganggu itu. Aku sudah menggoreng ikan putih untuk gadis bermasalah itu beberapa saat yang lalu. Aku sudah tidak punya ruang untuk menerima permintaan yang egois lagi.

“―――――――――Pa-panas!!” (???)
“…N?” (Setsu)

Tapi aku mulai ragu karena suara yang masuk ke telingaku itu berasal dari seorang pria. Kupikir Levia meminta seseorang untuk menyampaikan pesan, tapi apa aku salah?

Belum lagi, bukankah aku pernah mendengar suara ini..?

“Ka-kau sialan…melakukan hal ini padaku…” (Brad)

Aku mendengar suara dari belakangku yang sedang memasak.
Dia terdengar seperti Brad yang merupakan seoarang bawahan Maou. Aku ingin berbalik dan melihatnya, tapi aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari minyak ini, dan aku benar-benar ingin dia yang melakukan ini.

“Kuh… Kupikir kau adalah Setsu…. Sepertinya aku sudah melakukan hal bodoh.” (???)

Orang itu memanggil namaku dengan amarahnya, jadi aku berhenti mengirim kekuatan sihirku ke kompor sihir yang memanaskan minyaknya dan berbalik.

“Ah~ternyata Brad?” (Setsu)

Aku akhirnya yakin setelah melihat wajahnya. Tanduk merahnya yang tumbuh di kepalanya tampkanya sehat-sehat saja. Pernah beberapa kali aku menariknya untuk mengecek apakah akan lepas, tapi tanduk itu benar-benar kokoh.

“Sialan… bagaimana kau tahu namaku?” (Brad)

Ah~.... kurasa dia tidak akan mengenaliku karena penampilanku sudah berubah....kupikir dia tidak akan bisa mengingatku jika aku tidak membiarkan mengenaliku dengan tubuhnya.

“Oh ya, benar.” (Setsu)

Aku menekan kembali tentakel cminya dan memasukkannya ke dalam tas sihir, kemudian aku mengeluarkan benda yang kupikirkan.
Sebuah pedang besar yang setara dengan tinggiku yang kudapatkan dari masternya. Itu adalah Kuromaru.
Karena orang ini berada di sna saat aku menerimanya, seharusnya ini bisa menjadi bukti.

“Pe-pedang itu!” (Brad)
“Ini, pedang yang diberikan mastermu kepadaku.” (Setsu)

Aku melemparkan pedangnya dan membiarkan dia mengeceknya. Brad menerimanya dan mengecek pedang itu dari atas ke bawah untuk beberapa saat dan kemudian melemparkannya kembali.

“Itu sudah pasti Schwartzyang asli…” (Brad)
“Namanya bukan itu!! Namanya adalah  KUROMARU!!” (Setsu)

Jangan menyebutnya dengan nama yang buruk itu!!

“Memanggilnya begitu…… jadi kau benar-benar Setsu…… ?” (Brad)
“Sudah lama tidak bertemu, Brad. Tandukmu selalu menarik seperti biasanya.” (Setsu)
“S-Setsu…… kau kembali…!” (Brad)

Begitu dia tahu kalau itu adalah aku, dia mulai mengeluarkan air mata. Mengapa orang ini menunjukkan wajah seolah-olah dia merasa lega?







“――――――――Jadi begitu, Dizas melakukannya ya” (Setsu)
“Ya…… Ah, bolehkah aku memakan cincin cumi itu?” (Brad)
“Tidak masalah, makan saja” (Setsu)

Ketika suasana pesta sudah mulai tenang, aku memanggil Levia dan Ruri ke rumah kepala desa dan mendengarkan situasinya dari Brad. Meski Ruri sudah tertidur lelap....

“Saat aku dengar dia meminum beberapa alkohol, dia mulai merasa pusing. Dan ketika aku menyadarinya dia sudah tertidur.” (Levia)
“Jadi itu salahmu……” (Setsu)

Ruri, yang tidur dengan lelapnya, masih samar, tapi sepertinya itu pertama kalinya dia meminum alkohol. Pertama, kuserahkan semua itu pada Levia yang membiarkan semua ini terjadi, lalu aku memikirkan apa yang baru saja kudengar.

“Perusahaan Terran huh…” (Setsu)

Aku mendengar detilnya lima tahun lalu. Meski saat itu perusahaan itu tidak benar-benar terkenal.... sekarang presidennya mengusulkan sesuatu pada Maou huh.

“Bukankah kau akan pergi dan menggunakanku untuk mendapatkan kembali Maou…” (Setsu)

Aku ingin ‘meludah’ kepadanya, ini sangat menggangguku jika dia ingin mengambil milikkku tanpa ijin.

“Oi Brad! Kapan pernikahannya!?” (Setsu)
“Mugu…… ngu…… empat hari lagi!” (Brad)

Brad menjawabnya dengan mulut penuh cincin cumi.
Dalam empat hari....hari ini aku masih belum bisa pergi, jadi tersisa tiga hari lagi?

“Berdasarkan ceritamu, mungkin saja orang yang bernama Terran itu memiliki penjaga?” (Setsu)
“Yeah… Meskipun aku masih belum yakin, tapi sudah tidak diragukan lagi.” (Brad)

Jadi ada seseorang dengan tingkat kekuatan yang cukup untuk melawan orang-orang yang tidak berdaya ini. Yah jika itu hanya dalam ‘tingkat’ itu, tidak masalah.

“―――――――――Jadi, kurasa aku hanya harus pergi dan menghancurkan upacara pernikahan sialan itu!” (Setsu)

Aku akan membuatnya menyesal telah mencoba untuk megambil apa yang menjadi milikku.
Sambil memikirkannya, aku meraih satu cincin cumi di atas meja di depanku dan melemparkannya ke mulutku.

Meski tidak selalu begitu, ini sudah menjadi tugas pahlawan untuk menyelamatkan sang putri.


Auliyaur Rahman

Seorang remaja yang tertarik menerjemahkan novel untuk kepuasan tersendiri.