Isekai Shoukan wa Nidome Desu : Chapter 17 Bahasa Indonesia
Translator : Maou
Chapter 17 : Toko impian Ruri
Ketika Ruri mengatakannya, Desas pun menyetujuinya tanpa berpikir
panjang.
“――――――Jadi kau menginginkan
toko. Jika hanya itu, aku bisa mengaturnya tapi kekuasaanku hanya efektif di
negeri Iblis. Di tempat seperti kerajaan manusia ,tentu saja itu tidak mungkin
bagiku bergerak di luar kastil ini. Tidak apa-apa kan?”
“Aku tidak punya tujuan lain. Tolong urus hal itu......”
“Aku mengerti. Sekarang ukurannya.....”
“......Setidaknya seukuran kedai.” (English : Stall CMIIW)
“Eh......?”
Mendengar hal itu, Desas pun menganga. Meskipun aku juga terkejut,
karena kupikir dia meminta toko yang besar.
Bahkan jika dia tidak meminta toko besar, kedai merupakan toko terkecil
di dunia ini. Jika kau bertanya apa fungsinya, itu seperti restoran yang
menyajikan makanan pada para pelanggan.
“Sebenarnya aku juga menginginkan toko yang besar,
tapi.....pengalamanku masih kurang dan aku juga belum dewasa seperti yang tuan
Setsu katakan. Itulah mengapa, bahkan jika aku punya toko besar, kurasa aku
tidak akan bisa menanganinya.”
Mendengar hal itu, Aku dan Desas menunjukkan wajah “Jadi itu
alasannya”. Jika tokonya besar, tidak hanya ukurannya saja, tapi pasti juga
akan sulit menanganinya. Dengan kata lain, kedai merupakan pilihan terbaik bagi
Ruri.
“Aku punya sedikit wawasan mengenai kedai dunia ini, tapi apa yang akan
kau jual? Aku tidak berpikir kalau kau akan menjual informasi....”
“Mengenai itu....aku ingin
meminta sesuatu pada tuan Setsu......”
Saat Ruri mengatakannya, dia menatapku. Apa dia ingin menjual barang
yang kubuat? Meski aku tidak mengharapkan hal itu.......
“Sebenarnya.... aku ingin mencoba menjual gorengan yang kau buat, tuan
Setsu.”
――――――Dan akhirnya.
“――――――Campur kentang dan potongan daging serta tambahkan tepung roti,
lalu masukkan ke minyak dan ta-dah! Mengerti?”
“I, iya! Akan kulakukan! Entah bagaimana aku bisa mengerti caranya!”
Hari ini aku berada di dapur kastil Maou bersama Ruri. Kurasa ide Ruri
untuk menjual gorengan adalah ide yang bagus. Kita bisa menjualnya di kedai dan
itu juga sangat cocok untuk murid sekolahan. Tidak masalah berapa pendapatan
yang didapat, tapi kau pasti bisa punya pemasukan yang tetap. Yaah, aku juga
masih baru dalam dunia bisnis jadi aku tidak begitu mengerti, tapi....kuharap
ini adalah taruhan yang aman karena hanya sedikit orang saja yang bisa melihat
apakah barang itu bisa dijual apa tidak, itulah yang dikatakan putri pedagang,
Ruri.
“Setelah warnanya berubah, angkat dari minyaknya. Yoosh, yang satu ini
terlihat bagus. Sip sudah selesai! Hei, urus ini!”
“Baik pak!”
Aku menaruh kroket itu di piring dan menyerahkannya pada pelayan yang
sedang menunggu intruksiku.
“Meski begitu, betapa lihainya dirimu…… membuat banyak porsi hanya
dalam kedipan mata……”
“Kita masih belum selesai! Hei Ruri, kemarilah! Bantu Aku! Kita masih
belum selesai membuatnya!”
“Ah, Oke!”
I took out the chicken meat which is fried in another pot. This food is
the so-called chicken cutlet.
Sekarang, ada pesta kecil di kastil Maou dan Aku dipercaya untuk
memasak hidangannya. Saat aku memikirkan mereka yang memintaku untuk memasak,
Aku sedikit pusing dengan jumlah orang yang berada di Kastil ini.... yah, aku
juga bisa mengajari Ruri cara memasak gorengan, jadi kurasa ini baik-baik saja.
“Akan sangat bagus bila Setsu bisa terus membuatnya……”
“Saat ini itu tidak mungkin....”
Aku harus pegi ke negeri Beastmen, dan aku juga berencana menjemput
Yuuhi di negeri manusia.
“Yah, setelah semuanya selesai aku bisa pergi
bersamamu sebentar……”
“Apa kau benar-benar akan melakukannya!?”
Ruri mengambil kata-kataku dengan sangat antusias. Minyaknya akan
muncrat tahu, hati-hatilah.
“Saat itu tiba, kita sudah harus sukses tahu? Kalau
tidak, maka akan percuma saja mengajarimu.”
“Ah, iya! Tentu saja! Menjalankan sebuah toko
bersama tuan Setsu…… fufu”
Sambil menggoreng kroket, dia tersipu dengan senangnya. Aku bukanlah
orang yang harus kau sukai....
“Oh…… Ini sudah matang. Maaf Ruri, tapi tolong
bawa ini”
“Ah, oke! Akan kubawakan!”
Aku meletakkan ayam di piring dan dengan perlahan menyerahkannya ke
Ruri. Lalu aku menuju ke wajan kroket yang Ruri tinggalkan karena mengantar
ayam tadi.
Maaf aku masih belum bisa mengajaimu cara menggorengnya, tapi sekarng
mereka benar-benar senang jadi aku tidak ingin kalau mereka memakan masakan
yang dingin. Yah, kuharap gorengan kali ini benar-benar enak.
Saat aku menunggu kroketnya matang, aku menyadari kalau Desas baru saja
memasuki dapur ini. Karena terlihat aneh kalau seorang penguasa berada di
tempat seperti ini, koki yang kuminta untuk membantuku pun tiba-tiba kelabakan.
“Setsu, maaf karena memaksamu …… sebenarnya aku ingin
kau melakukannya dengan senang hati……”
“Tidak apa-apa, sungguh. Tidak masalah. Selama
kalian dan orang-orang itu mengatakan bahwa masakanku terasa enak …… itu sudah
cukup membuatku senaang.”
“Begitu ya…… ini sudah lama bagiku, jadi aku
akan memakan satu kroket Setsu”
“Kau akan gemuk tahu”
“Ugh.....Aku selalu berlatih, jadi tidak
masalah.”
Ketika aku memperingatinya, dia mulai mengelus perutnya sambil menatap
ke bawah. Itu sungguh kurus. Kurasa akan baik-baik saja bila dia menggigit
lebih banyak daging dari yang kupikirkan, tapi aku penasaran;apa hanya
perempuan saja yang mengerti alasan mengapa mereka tidak menyukai daging
berlebih?
“Jadi ada apa? Aku tidak akan membiarkanmu
mencuri makanan lho?”
“Itu bukan alasanku kemari! …… Ada sesuatu yang
ingin kubicarakan denganmu, begitulah”
Oops. Sepertinya itu adalah obrolan yang serius. Aku berhenti memasak
dan menghentikan aliran sihirku pada batu sihir api yang sedang kugunakan. Saat
aku yakin kalau apinya sudah berhenti, aku meminta pada koki untuk berhati-hati
saat memasak.
“Apa yang ingin kau bicarakan?”
“ …… Dengan kembalinya Setsu, kita sudah tidak
punya alasan lagi untuk membalas dendam ke negeri manusia, jadi aku akan
memanggil kembali grup yang menyerang benua manusia, tapi.....”
“――――――Itulah yang mereka inginkan, itukah yang
kau pikirkan?”
“Benar, kau memahaminya dengan baik.”
Aku mendengarnya dari Eruka kalau negeri manusia menggunakan perang ini
untuk menyerang baik benua Iblis maupun benua Beastmen sekali lagi. Jika
begitu, aku ragu mereka tidak akan menyerang saat kau mundur. Itu karena mereka
akan bertarung di dekat wilayah mereka sendiri, dan musuh mereka telah
memutuskan untuk mundur.
“Orang-orang itu, mereka pasti akan menyerang
untuk mencuri negeri kami lagi. Jika kau melihatnya, kau pasti sudah mengerti
karena hanya ada satu sisi saja yang dalam posisi bertahan.”
“Benarkah.......rekan-rekanmu tidak menyerang?”
“Ya, mereka tetap dalam posisi bertahan.
Untungnya kami tidak menerima luka yang fatal, tapi tetap saja kami kesuliatan
memberikan serangan yang fatal pada mereka. Kami terus saja bertarung waktu
demi waktu, tapi gerbangnya tetap saja tidak mau terbuka. Aku tidak bisa
sembarangan mengirim pasukan, karena di sana hanya ada sedikit pergerakanAku
mengirim pasukan secara berkala, dan membawa kembali bahan makanan yang
kadaluarsa.”*
Mereka tidak mudah bergerak. Sepertinya sangat sulit untuk menarik kembali pasukannya.
” Jika tentang menarik mereka, bukankah kau
bsia mengirim bala bantuan untuk melindunginya selagi mereka mundur?”
“Aku
juga memikirkan hal itu.....yah, sebelum itu bukankah kita harus memberitahu
para Beastmen kalau Setsu sudah kembali? Bahkan jika aku menarik pasukanku, di
sana masih ada tentara Beastmen.”
“Yeah....jadi, haruskah Aku langsung pergi menju
ke benua Beastmen?”
“Akan lebih
bagus jika kau sedikit lebih santai”
Desas mengatakannya dengan ekpresi sedih. Hanya dengan hal itu saja dia
sudah kehilangan karismanya sebagai penguasa Iblis. Saat ini, hal terbaik yang
bisa kulakukan hanyalah mengelus kepalanya.
“Ah…… kau, kau tidak perlu memperlakukanku
seperti Ruri?”
“Bukankah saat ini kau juga sama sepertinya? Yah,
tunggu saja? Aku harus bertemu dengan orang lain, ketika perang ini selesai aku
akan menerimanya dengan lembut.”
Desas terlihat tidak senang diperlakukan seperti anak kecil, tapi
perasaannya sudah lebih baik setelah mendengar kata-kataku yang terakhir tadi.
“ …… Oh ya. Ada informasi mengenai para
pahlawan yang dipanggil bersamamu.”
“Ho?”
Aku tidak terlalu tertarik, tapi aku penasaran;seberapa berkembangnya
mereka? Hanya kemampuan mereka saja yang mengerikan, orang-orang itu.
“Aku diberitahu kalau pahlawan yang tidak
diberkahi pedang suci malah menonjol daripada pahlawan lainnya.”
“Mereka
tidak diberkahi pedang suci?”
Jadi saat itu terjadi pada orang yang bertalenta, mereka akan bsia
melebihi Kouma? Seingatku, tipe Excalibur miliknya tidak terlihat begitu kuat
bila dibandingkan dengan pedang suciku dulu.
Tetapi, orang yang memegang pedang suci selalu memiliki status yang
mengerikan, tidak mudah bagi orang bisasa untuk menyainginya....
“Informasi ini datang dari informan yang berada
di Destinea, tapi aku juga mendengar kalau ada gadis yang menggunakan sihir api
berwarna oranye. Kurasa panggilannya adalah <Witch of the setting sun?”
(Romaji:Yuuhi no majou)
Matahari――――――Oranye?
“Aah…… dia.”
“Apa kau tahu orang ini? Meski begitu, mendengar
bahwa dia bisa melampaui orang yang memegang pedang suci. Kita harus
berhati-hati padanya――――――”
“Tidak, tidak apa-apa, karena sekarang dia
sedang dilatih oleh Eruka.”
“Begitu, wanita es itu. Dengan kata lain dia
adalah rekanmu, benar?”
“Yeah, begitulah.”
Dengan begitu, Yuuhi..... kita baru saja berpisah beberapa hari yang
lalu, kau tahu.... kemampuanmu meningkat
begitu pesatnya hanya dalam waktu yang sesingkat ini, teman masa kecilku.
“Berhati-hatilah? Pahlawan yang dipanggil
bersamaku bisa saja menjadi aset perang yang bagus. Arus perang ini bisa
terbalik bila kau lengah.”
“Akan kutanamkan kata-katamu ke hatiku. Tetapi――――――Mereka
bukanlah orang yang seperti itu kan?”
“ …… orang itu sungguh spesial.”
Aku mengingat senyuman dari pahlawan yang kelaminnya tidak jelas itu. Bahkan walaupun aku tahu bahwa dia sudah tidak berada di dunia ini lagi, aku masih merasa kalau aku sedang diawasi. Keberadaan orang itu sudah tertancap dalam dan membuatku trauma.
Tidak…… dia memang rekanku, tapi…… yah, maksudku, Dia adalah orang yang
sungguh berbahaya――――――
“ …… Aku mengerti penderitaanmu.”
“Tidak, hentikan Desas. Seorang wanita sepertimu tidak akan tahu
rasanya.”
“Jika kelaminnya sama, maka aku juga punya……yah……”
“Terima kasih Desas, kau adalah orang yang
selalu memahamiku”
Itu benar, Desas juga sangat cantik. Aku bertaruh kalau ada banyak
orang yang datang dan menggodanya. Aku buruk dalam hal seperti itu. Biarkan aku
menghargainya sepanjang hidupku. Dan lalu biarkan dia menghargaiku. Dengan begitu
kita bisa saling mendukung satu sama lain.
Aku penasaran, mengapa? Aku merasaa orang itu yang sudah kutangani dengan
tanganku sendiri, masih mengincarku.....sepertinya terornya belum
berakhir......
“Hei Setsu? Kau melamun……?”
“Aku baik-baik saja…… Aku akan baik-baik saja.”
Jika orang itu sebenarnya perempuan..... Apakah aku tidak akan merasa
takut?
“Aaargh! Tidak lagi! Obrolan ini sudah selesai!
Selain itu besok aku akan pergi dari sini! Cerita selesai!”
“A, apa! itu terlalu tiba-tiba!?”
“Aku sudah membulatkan pikiranku, diam!”
Bagaimanapun aku ingin melupakan senyuman itu. Andai aku bisa
memikirkan hal lain.
“Kuharap kau tinggal beberapa hari lagi……”
“ …… yah. Itu hanya akan terus berlanjut sampai
kau puas tahu.”
Jika aku merasa semakin nyaman, aku pasti tidak ingin pergi sampai
mati. Aku juga ingin melihat wajah mereka yang berada di benua Beastmen. Desas
tetap memasang wajah yang tidak senang, tapi akhirnya dia setuju.
“――――――Kurasa itu juga benar. Jika memungkinkan……
tolong cepatlah kembali. Aku tidak ingin……Aku tidak ingin kesepian……”
“Oke……”
Jadi di sini ada juga orang yang menyebut dirinya sendiri sedang
kesepian sambil malu-malu. Sungguh menggemaskan, walau dia adalah sang Maou.
Lalu aku memutuskan untuk bersiap-siap untuk keberangkatanku.
Tetapi, Aku yang sekarang ini tidak tahu.....bahwa orang yang
menyebabkan diriku trauma...... ――――――
―――――― kami akan bertemu sekali lagi.