Cheat Aru Kedo Mattari Kurashitai : Chapter 4 Bahasa Indonesia

Translator : N/A

Chapter 4 : Bukan Nyanyian

“Kuberikan kau sebuah sihir kecil, buatlah bola kecil, hancurkan benda ini”

2 hari setelah penjelasan, aku melakukan beberapa latihan untuk merapalkan sihir es Iceball tapi, ini tidak berjalan dengan baik. Hari ini aku dapat membuat Iceball di telapak tanganku tapi, sihir berhenti sebelum bola tersebut selesai terbentuk.

“Christoph-sama, latihan berpedang akan segera dimulai kau tahu.”

Wakil Kapten Federa datang untuk memberitahuku sambil membawa pedang kayu.

“Sulit untuk mengaktifkan sihir ini, ya.”

Aku tertangkap basah oleh ucapan tak terduga dari Wakil Kapten Federa.

“Aku tidak baik dalam menggunakan sihir, jadi aku tidak tahu apa yang harus kukatakan... dalam berpedang bagaimana aku bergerak dan bagaimana musuhku bergerak saat membayangkan itu, kami 
bergerak tapi, dalam kasus sihir aku tidak tahu, maafkan aku."

Ya, bayangan penting dalam berpedang. Aku tidak tahu itu. Mulai dari sekarang ayo tambahkan latihan membayangkan ke dalam menu. Tunggu sebentar! Apakah kemungkinan sihir juga memerlukan bayangan? Perapalan juga merupakan bagian dari bayangan, ya? Ada kemungkinan di situ... Ayo lakukan itu saat waktu luang.

Mulai dari sekarang, aku akan mencoba untuk membuat sebuah bayangan dari musuh saat latihan pedang kayu. Meskipun untuk membuat bayangan dan 100 ayunan pedang masih terlalu jauh untuk dicapai.

Meskipun pelajaran tatakrama entah bagaimana sudah selesai, jadi aku akan beristirahat sejenak, lalu mulai melakukan beberapa latihan bayangan sihir.

“Terima kasih, Luna.”

“Setiap hari melakukan latihan, aku sedikit khawatir mengenai kesehatan Christoph-sama.”

Luna, orang yang memberikan aku teh khawatir padaku. Luna adalah maid pribadiku, sudah 5 tahun dia menjadi maid pribadiku di rumah ini. Tidak heran kalau dia khawatir, aku selalu terbaring di tempat tidur setahun lalu.
Karena pada akhirnya, aku bisa menggerakkan tubuhku, dan aku ingin tubuh yang kebal dari penyakit apapun.”
Karena pengguna sihir dianggap memiliki umur yang panjang, kalau aku bisa melatih tubuhku aku bisa hidup untuk waktu yang lama.

“Teh yang Luna buat selalu enak seperti biasanya.”

“Terima kasih banyak dan kalau bisa, jangan terlalu memaksakan dirimu.”

“Aku akan berhati-hati.”

Aku melakukan percakapan untuk menikmati istirahatku. Luna 5 tahun lebih tua dari Christoph dan memiliki dada yang besar dan proporsi yang bagus. Dia gadis yang cantik juga jadi, melihatnya sangat menyenangkan bagi mataku.

Baiklah, istirahatku selesai dan tidak ada masalah dengan badanku, ayo mulai latihan bayangan sihir. 
Pertama-tama adalah untuk menutup mataku dan membiarkan manaku mengalir sambil membayangkan ukuran dan kekerasan Iceball. Ukurannya adalah 5 cm, tingkat kekerasannya sekeras besi cukup, ‘kan? Aku merasakan mana mengalir dari tubuhku saat aku membuka mataku, sekitar 10 cm Iceball tercipta di telapak tanganku.

Sejauh ini berhasil. Mungkin karena bayangannya jelas yang membuat Iceball itu dengan baik mengapung di udara. Ketika mencoba menyentuhnya, itu seperti segumpal es. Selanjutnya adalah kecepatan terbang. Untuk sekarang, 150 km/jam itu cukup. Saat aku masih di Jepang, aku menyukai baseball. Aku sudah melihat banyak bola yang dilempar di dalam stadium dan berbicara tentang itu, 150 km/jam sudah cukup cepat.

Tembak!

Kyuun~tsu (wuuush), Dogaaatsu! (BAM!!)

...He?

Baki baki (pak pak)... Dokkan! (DUAAAAR!!)

...Iceball itu mengenai pohon tapi tempat yang terkena Iceball memiliki lubang yang besar. Karena lubang itu, pohon tersebut tumbang.

Luna berbalik melihatku dengan mata terbuka kebar.

“...Christoph-sama?”

“Nampaknya ini berhasil?”

Keberhasilan itu baik kan? Iceball itu terbang dengan baik!

“...Meskipun kupikir kemampuan Iceball itu melebihi dugaan?”

Ini tidak seperti aku tidak memikirkannya... tapi, Iceball itu kuat. Itu benar, Iceball itu berakselerasi lebih cepat karena kekerasannya yang sepeti besi. Aku menjelaskan tentang suara besar dan tumbangnya pohon, lalu Master Rosalia dipanggil dan aku melakukan Iceball lagi dihadapannya.

“Tanpa Perapalan?!”

Ah, aku baru ingat kalau aku tidak melakukan perapalan... aku menyadarinya karena jeritan Master Rosalia kalau aku tidak melakukan perapalan.

“Christoph memang jenius dalam sihir ne!”

Ibu menari kesenangan. Tanpa perapalan sepertinya sebuah skill tinggi yang bahkan Master Rosalian tidak bisa melakukannya. Aku bisa melakukannya?

Ayah kembali dari ibukota kerajaan secara kebetulan dan mendapat laporan dari Ibu mengenai insiden ini. Mendengar itu, Ayah menginginkanku untuk memasuki Sekolah Sihir Kerajaan demi membuatku menjadi seorang Penyihir Kerajaan. Ini menjadi sebuah kegaduhan besar.

Mulanya, ada kemungkinan kalau aku mendapat afinitas dengan semua atribut. Ayah ragu membiarkan aku masuk atau tidak, tapi karena insiden ini masa depanku sidah ditentukan, jadi, musim semi tahun depan aku akan mendaftar di Sekolah Sihir. Kukira aku tidak sedang pergi menjadi Viscount yang akan memerintah sebuah kota kecil?

Lalu demi meningkatkan pelatihan sihir, Ayah ingin untuk mengurangi latihan berpedang tapi aku bisa melanjutkan latihan berpedang karena aku ingin melatih tubuhku dan paling tidak bisa melakukan 100 kali mengayunkan pedang. Sementara aku tidak menginginkan untuk menjadi ksatria atau pendekar pedang, membangun stamina itu penting dan Master Rosalia setuju denganku.


Auliyaur Rahman

Seorang remaja yang tertarik menerjemahkan novel untuk kepuasan tersendiri.