Yuusha Isagi no Maou Hanashi : Chapter 4 Bahasa Indonesia


Translator : Maou

Chapter 4 : Gadis Succubus yang cantik.

Setelah dia berkeliling, tanpa sadar dia telah tiba di tempat yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
Interior benteng ini sangat rumit, sudah seharusnya begitu.
Karena dia ingat jalannya, dia bisa saja kembali kapan saja, tapi tiba-tiba dia berpapasan dengan seorang gadis.

[Ah…] - dyutyu

Atau, gadis itulah yang menemukan dirinya.

Dia adalah putri dari Maou yang tidak lama sebelumnya berteriak dan pingsan, Dyutyu.
Dia tidak lagi memakai gaun putih, tetapi malah memakai  gaun yang longgar.
Sepertinya kamar sang putri berada di dekat sini.

Karena gadis itulah yang memanggil mereka, dan dialah yang akan menjadi atasan mereka.
Tentu saja dia tidak bisa lewat begitu saja dan mengabaikannya.

[Osu] –Isagi-

Dia sedikit mengangkat tangan untuk menyapanya.
Lalu:

[Hiiiiiiiiiii !] –Dyutyu- 

Zazazazazazazagadis itu mundur dengan kecepatan yang luar biasa.
Kira-kira dia mundur  sepanjang 10 meter sambil memegangi dadanya.
Walau dia sudah mencapai dinding, dia masih saja memegangi dadanya sambil ketakutan saat melihat Isagi.

… … Mungkin saja fakta bahwa dia adalah seorang pahlawan telah terungkap.
Walau dia tidak merasakan ancaman apapun, mungkin lebih baik kalau langsung bertanya padanya.

(Atau mungkin, mungkinkah, seseorang yang membunuh ayahnya adalah aku kan…)

Dia memikirkannya, dia merasa tidak enak jika dia tidak memperlakukan gadis itu dengan benar.

(… … mungkin inikah yang orang-orang  sebut rasa bersalah?)

Bahkan jika dia melakukan sesuatu itu sama sekali tidak akan berguna, dia merasa sedikit depresi.

[Uum, kau bilang namamu adalah Dyutyu?] –Isagi-
[Ya..Ya!] –Dyutyu-


Walau jika gadis itu tidak mengangguk.
Ini masih saja terlihat seperti seorang junior yang sedang diganggu oleh seniornya.

Dan untuk ini, orang yang disebut sebagai putri Maou, dia pasti masih berumur 19 tahun.

(Dia tidak terlihat sesuai dengan umurnya…)-Isagi

Penampilan Dyutyu jika dibandingkan dengan Jepang, sepertinya dia terlihat sama dengan gadis berumur 14 tahun.
Yang tumbuh dari gadis itu hanyalah dadanya.
Bukankah bagus jika dadanya tumbuh, atau bukankah pasti ada seseorang seperti ini?
Tidak, bukan waktunya memikirkan hal itu.

[U, umm….. I, Isagi-sama] –Dyutyu-

Dia berbicara dengannya  dengan sepenuh hati.
Isagi yang terlihat sebal, mengangkat tangannya.

[Ah, tentang itu, kau bisa memanggilku Isa
Pasti sangat sulit bagimu jika memanggilku Isagi kan?] –Isagi-

[….. Ah, u,umm … … ya] –Dyutyu-

Walau untuk beberapa saat Dyutyu sedikit menggerakkan mulutnya, dia akhirnya mengangguk.
Setelah itu dia membungkuk.

[Terima kasih banyak atas perhatianmu, Isagi-sama. Aku bersyukur dari lubuk hatiku yang paling dalam.]

Dia sedikit terkejut dengan tata krama itu.
(T.N: Dyutyu melakukan keigo, kalau gak tau cek google aja dah :v)

[Eh, untuk apa?] –Isagi-

[Umm.... karena kau mengkhawatirkan hal  seperti itu.] -Dyutyu-
[Tidak juga sih, yah...] –Isagi-

(… … Bagaimanapun, aku hanya memikirkan keadaanku sendiri.)

Dia merasa jika dia terus menerus dipanggil Isagi, suatu hari nanti identitasnya yang sebenarnya akan terungkap.


Mungkin karena level kewaspadaannya berkurang, gadis itu sedikit memperpendek jaraknya.
Tetap saja masih jauh, sekitar  5 meter.
Mungkin itulah jarak dari hati Dyutyu.

Isagi sekali lagi memikirkan caar bagaimana memperlakukan atasannya, karena saat inilah dia harus memutuskannya.
Gadis itu semakin mendekatinya sampai berjarak 1 meter.

Kemudian dia berkata:

[Umm, sepertinya memang benar, bahwa kau mungkin terganggu akan hal ini…..] –Dyutyu-

[Eh?] –Isagi-

[Tiba-tiba dipanggil ke dunia ini, uhh ……] –Dyutyu-
Sambil memainkan ekornya, Dyutyu menutup matanya.
Dia terlihat seperti anak kecil yang telah dimarahi oleh orang tuanya.
Tetapi,
Kepala Isagi langsung terasa kosong (T.N: Ngeblank~)


(Terganggu, katanya?)

Sesuatu seperti itu.

(Adakah orang yang berpikir bahwa itu tidak menganggu….?)


Bahkan bagi Isagi yang telah dua kali mengalami hal itu, dia tercengang.

Meski gadis ini masih memikirkan hal tadi, dia yang ditekan oleh cowok berkacamata.
Tapi meski begitu, tetap saja mustahil.

Itu benar,bagi putri ini.
Aku melihatnya sebagai kebenaran dan karena itu aku melakukannya! ( [義を見てせざるは勇なきなり!]
Maksudnya jika manusia sudah tahu kebenarannya, maka dia harus melakukannya dan jika mereka tidak melakukannya maka sama saja mereka tidak memiliki keberanian... itulah yang kubaca di internet)
Mungkin dengan pemikiran seperti itulah, para pahlawan muncul. (Hero for Eiyuu)

Tentu saja jika sihir summoning bisa memanggil orang seperti itu, jika itu benar-benar terjadi maka akan betapa hebatnya hal itu?

Tanpa merasa sedih, hanya melakukan apapun demi kebaikan dunia ini seperti robot.
Jika seseorang seperti itu dipanggil,  bukankah akan sangat hebat?

Tetapi, Isagi dan lainnya tidak seperti itu.

(Tidak bagus, sepertinya putri ini tidak berada di level dimana dia tahu sesuatu seperti itu.)
Apakah dia dikekang di dalam ‘kotak’, dan hanya diberi makan, apakah dia hidup seperti itu?
Jika itu benar, maka situasi seperti membuat dirinya bersemangat.

Karena Isagi diam saja, sepertinya gadis itu menebak sesuatu.
Sambil mencengkram gaunnya, dia bergumam:

[Ja, jadi itu benar, mungkin semuanya terganggu dengan cara ini ya…..uuh…..] –Dyutyu-

Air mata mengalir dari mata besar Dyutyu.
Sepertinya itu asli, dia tidak berpura-pura.


(……. Mungkinkah anak ini benar-benar bodoh?)
Meski dia gadis yang bermasalah, dan punya tanduk yang tumbuh di atas kepalanya, tapi sebenarnya dia benar-benar imut.

(Dia benar-benar gadis ceroboh, ya?)

Dia menyerah.
Begitu ya.
Orang yang ceroboh telah memanggil dirinya.
Dia hanya bisa merasa tertekan karenanya.

[Kau tahu…] –Isagi-
[Ah, iya … … eh, ma, ma, MANUSIA ! ?] –Dyutyu-

Saat dia menyadari penampilan pria itu, dia langsung bersembunyi di bawah bayangan tiang.
Dan dengan wajah yang terlihat seperti menyadari sesuatu.

[Ah, I, Isa-sama. ba, bagiku, itu…]


Dia sudah yakin, anak ini benar-benar bodoh.
Sudah tidak ada gunanya.
Atasannya adalah orang yang ceroboh.
Mungkin ini akan menjadi kesalahan yang fatal.

Si ceroboh Dyutyu, melihat ke sini dengan matanya yang berkaca-kaca.
Dia terlihat seperti aktor.

Untuk sekarang, mereka telah dipanggil, tidak akan terjadi apapun bahkan jika dia menyalahkan gadis itu.
Jika dia menyalahkan putri dari Maou yang telah dia bunuh dengan tangannya sendiri, dia tidak akan merasa lebih baik.


[Umm, mari lupakan hal yang menyusahkan ini untuk sesaat, oke?] –Isagi
[Ah, iy, iya …… ] –Dyutyu-
[Apakah  ‘Manusia, sungguh menganggumu?] –Isagi-
[It, Itu, Itu tentu saja!] –Dyutyu-

Dyutyu mengangguk dengan semua kekuatannya.

[20 tahun lalu, aku masih berada di dalam pertu ibuku, karena itulah aku tidak tahu saat-saat terakhir ayahku,...umm, tapi setelah kami kalah dalam perang itu, para manusia berada di sana-sini, dan datang untuk memburu para Iblis......] –Dyutyu-


Sekarang dia baru membicarakannya, dia hanyalah gadis berumur 19 tahun.
Mari ingat semuanya, dia masih saja kecil di sana-sini.
Kecuali dadanya.

Sepertinya dia tahu ke arah mana isagi menatapnya, atau karena dia sudah sering diberitahu akan hal itu,
Dyutyu menurunkan pandangannya karena malu.

[Umm, Aku sedikit, umm, ….kekurangan, kau tahu, nutrisi …, karena itulah aku terlihat kekanak-kanakan…. ] –Dyutyu-
[Hmmm] –Isagi-

Sepertinya mereka juga kekuarangan persediaan.
[Para pemburu itu, umm, apakah para petualang?]
[Ya…..] –Dyutyu-

*Doon*, she became dejected. - SFX

[Sepertinya ras manusia memiliki dua kekuatan, para ksatria dan para petualang yang kau tahu.] –Dyutyu-
[…….. fumu]- Isagi

Saat Isagi berada di sini, para ksatria, tentara bayaran, dan militer yang sudah bukan milik heinobunri telah menjadi kekuatan utama.
Mungkin saja kabar bahwa para tentara bayaran yang bergabung dengan petualang itu benar.
Lalu militer yang kehilangan tujuannya menjadi tidak berguna.

(Itu semua hanya pemikiranku.)

Menyebarkan para tentara bayaran dan melatihnya secara individual.
Memegang kemampuan dan kekuatan serta karakter, kemudian memberikan mereka pekerjaan.
Seperti itu, dan untuk membaurkan mereka dengan masyarakat adalah salah satu tujuan guild petualang.

[Karena spesialisasi ksatria adalah bertahan, mereka tidak banyak mengganggu kami, tapi masalahnya adalah...] -Dyutyu-
[Para petualang, ya] –Isagi-
[…. Ya. Mereka terus menerus mengambil nyawa kami,
atau beberapa kali membuat kami menjadi budak….
Mereka kejam, sangat kejam, itu seperti merekalah Iblisnya….. ] –Dyutyu-
[…. Begitu ya.] –Isagi-

Dia hampir mengatakannya, [Tidak. Kau juga seorang Iblis kan?]
Tidak ada gunanya membantah saat dia tidak bersalah.

Bagi anak yang bodoh, hanya ada satu cara untuk menyelesaikannya.
Pertama, alasan mengapa menjadi seperti ini mungkin saja juga karena kesalahannya.
Hidupnya yang seharusnya mendapat pelajaran sebagai putri Maou, tiba-tiba berubah karena para pahlawan.
Saat dia memikirkannya, itu adalah cerita yang menyedihkan.
Mari perlakukan dia dengan baik sebanyak mungkin, itulah yang dirasakan Isagi.


[Kalian semua sudah mengalami pengalaman yang pahit ya….] –Isagi-
[Ya~…..] –Dyutyu-

Mungkin karena Dyutyu mengingat sesuatu, dia sekali lagi menangis.

[Manusia merobek daging kami, dan melahap tulang kami.... Huuu, itu menakutkan, sangat menakukan... itu membuatku ingin menangis.~…]

Dyutyu, yang memegangi kepalanya, menunduk di tempat itu.
(Apakah itu sungguhan) itulah yang dia pikirkan.


Bagaimanapun ketakutannya itu tidak normal.
Mari buat dia merasa lebih baik.

[Begitu kau sudah bekerja keras ya Dyutyu?] –Isagi-
[*hick, hick* …. It, itu benar… Nyuwwau….] –Dyutyu-

Saat dia sedikit membungkuk, dia akhirnya bisa melihat belahan dadanya.
Dan itu begitu jelas.
Dia tidak sengaja melihatnya.

Gundukan putih itu, bentuknya mendorong satu sama lain.
Seperti buah masak yang menunggu untuk dipetik.

Isagi was still green.
He had not even once kissed a girl before.
Or rather, with his everyday struggle between life and death during his march as the brave.
He really couldn’t do such a thing.
He thought that after he defeated the demon king he would be able to do such a thing to his heart’s content.
He was planning for debauchery.

Isagi masih hijau
Dia bahkan belum pernah mencium seorang gadis.
Atau karena setiap hari dia berada di garis hidup dan mati sebagai pahlawan.
Dia benar-benar tidak bisa melakukan hal itu.
Dia pikir setelah mengalahkan Maou dia bias malkukan apa saja yang dia pendam di hatinya.
Dia sudah merencanakan hal bejat. (T.N : planning for debauchery)

Tetapi mimpinya itu tidak menjadi kenyataan.

Karena kejadian tersebut...

Jika dia bisa memenangkan gadis yang ada di depannya sekarang ini,
Mungkin.

Penampilannya sungguh menarik
Sayap kelelawar, tanduk iblis, dan ekornya.
Dia juga memiliki ‘bagian’ dari manusia, jadi apa?
Dia punya pesona wanita yang tinggi.
Tidak masuk akal bila sekarang memikirkan tipenya.




Tidak mungkin ada orang yang tidak ingin merangkul Dyutyu.
Kulit lembut yang tampak berair, mungkin itu akan pas digenggam seperti menempel.

Tetapi,

(Tidak, Aku tidak akan melakukannya kan?)

Dia sadar dari pemikiran bodohnya,
Setidaknya sampai dia bisa memastikan keberadaan Plea.


Seorang gadis yang 20 tahun lalu berjanji untuk hidup bersamanya, masih berada di dunia ini.
Isagi sangat senang.

Tapi, Dyutyu dengan perlahan mendekatinya.

[Isa-sama …. Benar-benar baik ….] –Dyutyu-

Dengan mata yang berair,
Jarak mereka hanya 1 meter.
[Aku tidak pernah berpikir kalau ras manusia bisa sebaik ini, itu tidak pernah terlintas di pikiranku….]
[No, umm.] –Isagi-
[Aku, benra-benar terkesan ….uuh, Isa-sama~……] -Dyutyu-


Jarak mereka sudah berada di titik di mana mereka akan bersentuhan.
Ya, Dyutyu memeluknya.
Gadis yang beberapa saat yang lalu membenci manusia, dan menangis,
Tapi,
Nyuuu~uut, di dekat tangan isagi.
Sesuatu telah menekannya, bentuknya berubah seperti sebuah slime
Dan itu terasa sangat lembut

Senyum Plea yang terbayang di pikirannya, tersingkirkan oleh Dyutyu.

Aroma apa yang muncul dari tubuhnya?
Kepalanya pusing.
Itu terasa seperti afrodisiak yang bisa mencuri semua hati lelaki.

Ey.


(Dia ini,  jangan bilang dia berasal dari suku Succubus!?)


Dia memisahkan tubuh mereka dengan panik.
Eh, Dyutyu menatap Isagi yang berwajah seperti itu.
Tidak ada jejak nafsu di matanya.
Hanya warna kesedihan, yang membuatnya seperti seekor anjing yang ditolak oleh tuannya.

[Isa-sama….??]

Ini beresiko.
Walau dia tidak menyadarinya, Isagi akan terpikat,
Oleh kekutan Succubus.

[Tidak, tunggu. Aku, tidak melakukan sesuatu yang aneh kan?] -Isagi-

Dia mencoba memastikannya.
Dengan menenangkannya, sekali, dua kali, atau tiga kali.

[Ta, tapi, Aku, mendapatkan kata-kata yang indah dari manusia, itu tidak terduga, dan kemudian… ...] -Dyutyu-
[Tidak! Tidak, tidak ……] -Isagi-
[Bagiku, bahkan mendistorsi namamu sendiriitu benar-benar jantan, seperti mimpi….. ha~….] -Dyutyu-

Ini aneh, bukan?
Isagi berasal dari dunia lain, gadis itu seharusnya mengerti bahwa akal sehat dunia ini tidak berlaku baginya.

(Tidak masalah bahkan jika yang pertama adalah Yankee, juga jika si kacamata menekan dirinya...)

Itu adalah hal yang bisa dimengerti bila dipirkikan secara normal.
Tidak, apakah memang begitu.

Gadis itu ceroboh.
Sang putri sungguh ceroboh.

[Isa-sama, Aku, tentang Isa-sama…..]

Dia meletakkan tangan di atas dadanya sendiri.
Dyutyu, wajahnya memerah.
Flag jenis apa yang dia kibarkan?
Kapan dia memulainya?
Isagi benar-benar tidak mengerti.
Dia memikirkan hal bodoh.


Itu bukan berada di level smiblu maupun stroblu. (T.N: baik mimin maupun raw english sama-sama kagak tau ini apaan)
Jika seperti ini, maka ini adalah kiblu.
Jika kau menggodanya, dia akan malu.
Itu sangat mudah.
Dia begitu simpel.
Dia Putri yang simpel.
Bukan, karena dia gadis simpel yang ceroboh maka dia pasti eafo.(T.N: Ini apagi :’)

[Se-sekarang…. Aku akan kembali ke ruanganku. Sepertinya waktu di mana kau akan memanggil kami semua akan segera tiba.] -Isagi-
[Ah, Ya, ya, Aku paham…. umm,  aku sungguh minta maaf sudah menahanmu di sini!] -Dyutyu-

Melangkah mundur, Dyutyu mundur dengan cepat.
Tapi gesturnya yang menjilati bibirnya sendiri dengan lidahnya,                 dia melakukannya sendiri, itu sungguh mempesona.
Pipinya juga merona.

Mengapa.

[Umm, Aku….. seseorang yang datang, itu seperti Isa-sama …. jujur, jika dipikirkan hal itu sungguh sangat bagus …..
Jika itu Isa-sama maka, umm, denganku, bahkan melakukan chuchuchuis…..]
(T.N: mungkin mau bilang kiss yak :v ?)

Chuchu?
Lagu macam apa itu?

[Ja, jadi sampai bertemu lagi] -Isagi-


Isagi mencoba pergi dan mulai menjauh.

[… Isa-sama~… . …] -Dyutyu-


Dari belakang, suara gadis yang kental terdengar menyebut namanya.
Dia tidak menghentikan langkahnya.
Dia tidak berpaling.
Meski begitu, Isagi meletakkan tangan di atas hatinya.
(Untuk sekarang, kupikir sebaiknya aku perlu meminta maaf.
… … Plea, maaf)

Dia duluan yang mendekatiku.
Aku tidak melakukan apapun.
Itu hanya salah paham.
Aku tidak selingkuh.
Itu hanya salah paham.

Semakin banyak dia meminta maaf, semakin dia merasa kalau kucing itu akan keluar dari tas.
Tapi dia tidak tahu,
Bahwa Putri sang Maou itu adalah seorang eafo
(T.N: That the Demon Lord’s daughter was such an eafo. Mimin gak tau apa itu eafo :’)






Isagi : Mencoba selingkuh :v

Dyutyu : Anak yang simpel, ceroboh, dan sudah dipeluk Isagi 


|||-|||   List Chapter   |||-|||   Chapter Selanjutya ->>

Auliyaur Rahman

Seorang remaja yang tertarik menerjemahkan novel untuk kepuasan tersendiri.

Komentar

0 komentar:

Berkomentarlah yang baik, jaga perkataan dan sikap yaa~