Yuusha Isagi no Maou Hanashi : Chapter 3 Bahasa Indonesia


Translator : Maou

Chapter 3 : Mantan Pahlawan Berkeliling

(Saat kembali, mari buat Guild Petualang bersama-sama, atau semacamnya. Sekarang aku kembali memikirkannya, itu adalah bukti.....)



Dia begitu sembrono.

Saat kita kembali, ayo menikah.

Saat kita pulang, mari hidup bersama.

Kalimat itu, haruskah mereka mengatakannya saat masih dalam medan perang?

Dia begitu sembrono semenjak dia mengalahkan Maou.

Petualangan tetaplah petualangan sampai dia kembali ke rumah, atau apakah dia melupakan hal itu.




Para maid datang, dan memanggil empat orang yang bosan menunggu di atas struktur sihir summoning.

Untuk sekarang, sampai keadaan Hime membaik, mereka akan menunggu di ruangan yang telah disiapkan oleh para maid. Ruangannya berada di lantai tiga.

Para kandidat harus berbagi ruangan, dan Isagi berpasangan dengan kacamata sebagai teman sekamar.

Berbagi ruangan meski mereka adalah kandidat Maou, itu perlakuan yang begitu buruk

Kacamata merangkak ke kasur, dan menutupi dirinya dengan kain yang membungkus kepalanya.

Beberapa kali Ini hanya mimpi…. Ini hanyalah mimpi….. 」 terdengar gumaman seperti itu.

Orang yang emosinya tidak stabil lebih mengerikan daripada monster, itulah yang dipikirkan Isagi.



「Hei Hei



Walau Isagi mencoba untuk berbicara dengan kacamata, dia tidak merespon.

Isagi ingin bertanya banyak hal tentang dunia asal dari kacamata.

Tapi sepertinya sekarang masih mustahil.

Lebih baik membiarkan kacamata itu sendirian.

Akhirnya dia setuju kalau itu adalah solusinya.




Aku juga dipaksa ke sini tiga tahun yang lalu, aku tahu bagaimana perasaannya.



Isagi dipanggil ketika dia masih berada di tahun kedua SMA.

Saat itu merupakan waktu yang sulit baginya.

Karena orang tuanya meninggal, dia tinggal di rumah kerabatnya.

Di tempat yang asing, dia tidak memiliki satu teman pun.

Tidak ada seorang pun yang bisa dia percayai. Dia telah hidup dalam kesepian.

Karena keadaannya, dia tidak begitu terkejut saat dipanggil ke dunia lain.

Lagi pula dia tidak punya sesuatu yang tertinggal di dunia sebelumnya. Dia berniat untuk mencari pekerjaan dan hidup sendirian setelah dia lulus dari SMA.

Jika seperti itu, tidak ada bedanya jika dia tinggal di dunia lain, itulah yang dia pikirkan.



Aku tidak punya hobi khusus....sekarang aku baru memikirkannya, aku adalah manusia paling sempurna yang bisa dipanggil ke dunia lain.. )



Dia serius memikirkannya.


Karena itulah dia tidak pernah mengeluh saat dipanggil.


Bagi orang normal, depresi seperti itu adalah hal normal kan?




(Seseorang yang dipanggil dengan struktur summoning, tidak akan bisa kembali sampai dia menyelesaikan tugasnya?)



Itulah prediksi Isagi.



Mereka tidak akan bisa kembali.



Lagipula, mereka tidak membutuhkannya.

Bahkan penelitian kecil tentang cara untuk melakukan hal itu tidak pernah ada.

Bukankah seperti itu?



Kau bisa membunuh orang yang telah dipanggil ketika mereka tidak berguna. Mengapa mereka membuang-buang kekuatan sihir hanya untuk mengirim kembali ke dunia asalnya? Itu tidak mungkin terjadi.


Kurasa itu adalah cerita yang kejam.

Bagaimanapun itulah sihir summoning.

Untuk mengabulkan keinginan kami, seseorang harus dikorbankan.


Seperti memulai peperangan…)



To a modern person who lived a peaceful life. It was an extreme situation out of their imagination.

Bagi orang modern yang hidup dengan damai, itu adalah situasi ekstrim yang melebihi imajinasi mereka.

Mereka akan depresi.

Itulah mengapa.


「Umm, aku akan keluar sebentar.



Lagi-lagi Isagi mencoba berbincang dengan kacamata, tapi masih tidak ada jawaban.



Dia begitu menyedihkan.


Aku merasa tidak bersalah.

Isagi berhenti memikirkan hal itu.







Di luar sangatlah terang.

Karena dia telah dipanggil di dalam ruangan di mana cahaya matahari tidak bisa masuk, dia merasa kalau saat itu sudah malam, tapi ternyata di luar matahari masih bersinar terang.

Sepertinya, itu karena dia terus bertarung dengan Maou saat malam hari. Dia sedikit merasa lesu.

Walau lukanya sudah sembuh, tapi karena kelelahan, bahunya kini terasa berat.


Jeda waktu…. atau jeda pemanggilan, ya?)



Sambil menguap, dia mulai berjalan menyusuri koridor.


Meskipun mereka bilang agar pergi ke ruangan, tapi mereka tidak melarang kami untuk meninggalkan ruangan itu.)



Dia memikirkan hal seperti itu.



(….Tempat ini, apa benar-benbar kastil Maou yang dulu ku serang?


Dia mengingat banyak tempat.

Kastil Maou benar-benar dikelilingi oleh penghalang. Itu dibuat untuk menghalangi siapa pun yang masuk, kecuaia mereka yang masuk dengan ijin tertentu.

Itu membuat para penyerang luar biasa kesulitan jika mereka mencoba menyerbu langsung kastilnya. Ras manusia akan binasa bila perang terus berlanjut.

Karena itulah Isagi dan yang lainnya menyerang dengan tekad untuk mati.

Apa yang menunggu mereka adalah lima jenderal Iblis, dan jebakan.

Itu adalah tempat dimana kau akan kehilangan nyawamu bila kau lengah.

Jika dinilai dari levelnya, tentu saja itu adalah labirin berlevel tinggi.


Para pembunuh selalu mengintai.

Mereka tidak bisa melakukan apapun pada para pembunuh itu, dan hanya membuat magic barrier di sekeliling mereka.

Bahkan hanya dengan melangkah saja membuat kaki mereka gemetaran.

Tetapi,


Saat datang kemari 20 tahun mendatang, ini sudah tidak menyeramkan lagi.

Entah kenapa ada banyak kayu yang menahan jendela.

Dindingnya juga diperbaiki dengan berbagai macam batu.

(Kastil Maou.... sangat disayangkan, walau dulu begitu luas… )

Sambil berkeliling, dia membayangkan struktur kastil di kepalanya.



(Sepertinya ruang bawah tanah benar-benar runtuh, walau memang  akulah penyebabnya.)



Meski begitu, perang telah berakhir 20 tahun yang lalu.

Dengan kata lain tidak ada perbaikan sama sekali pada tempat ini selama 20 tahun.

Atau, mungkin sampai sekarang memang dibiarkan seperti ini.

(Semoga saja begitu. Kastil dimana Maou dibunuh oleh pahlawan adalah tempat yang mengerikan bukan?)



Sambil memikirkannya, dia terus melihat sekeliling.



Walau dia berpapasan dengan banyak maid, sepertinya para Iblis yang bekerja di kastil sangatlah sedikit.

Meski ada beberapa penjaga, tapi mereka menjaga tempat yang seharusnya tidak dijaga.

Dia mencoba mengecek lewat jendela, tapi diluar tidak ada penjaga.

Di sana hanya ada beberapa tentara, yang sedang berlatih tanpa niat sedikitpun.


Kastil Maou adalah tempat penting.

Seharusnya tidak mungkin mereka sengaja bermalas-malasan.



(Atau bisa saja karena akan melakukan summoning, semua harus pergi dari sini untuk beberapa saat, semoga saja begitu??)





Meski dia memikirkan berbagai hal, dia masih tidak mengerti.

Bahkan jika dia mencoba untuk memahaminya, dia telah mendengar bahwa ini adalah dunia 20 tahun mendatang, dan karena itulah sekarang semuanya tidak berarti sedikitpun.



Setelah berjalan beberapa lama, dia keluar dari kastil dan menuju ke menara pengawas.

(Di sini huh)

Dia mengecek apakah ada manusia di sekitar sini...... Tidak ada.

Setelah itu dia mengumpulkan sedikit kekuatan di tangan kanannya.

Cahaya biru kecil muncul di ujung jarinya.

Dengan segera dia mengepalkan tangannya. Crack crack crack, terdengar suara petir tapi tidak lama kemudian menghilang.


(Yosh, sepertinya kekuatanku tidak hilang)


Dengan ini, kondisi lemah saat new game telah teratasi.

Sihir summoning di dunia ini hanya memanggilTubuh Fisiksaja, dan meninggalkanKekuatandi dunia asalnya.



Meskipun ada kemungkinan seperti itu, karena tubuhnya sekarang sudah pulih, sepertinya dia sudah tidak perlu khawatir lagi.

Jika seperti itu, maka sepertinya beberapa kekuatannya masih ada.

Mari kita cek kebenarannya.



Walau Isagi adalah seorang swordsman, dia masih bisa menggunakan sihir dan sorcery biasa.

Sihir dan sorcery sebenarnya satu hal yang sama.

Kekuatan untuk menciptakan phenomenon dengan memakai kekuatan sihirmu sendiri. Dengan kata lain, prosesnya tetap sama.


Tapi, salah satunya yang bisa melukai musuhmu itu disebut sorcery.

Satunya lagi yang khusus dalam sistem pertahanan disebut sihir.




Contohnya adalah skill untuk menyerang menggunakan empat elemen (api, air, tanah, dan udara) disebut sorcery

Skill untuk menyembuhkan luka disebut sihir. Walau skill barrier yang dirapalkan oleh Iblis juga disebut sihir.

Ada berbagai hal yang berkomplikasi di sini.

Jika seseorang memakai dinding dari tanah 《Earth Barrier》 maka itu disebut sihir, tapi itu juga bisa digunakan untuk menyerang musuh.

Dan dalam sebuah kasus, itu juga disebut 《Stone Hammer》, dan itulah yang disebut sorcery.

Skill yang sebenarnya benar-benar sama, disebut sebagai sorcery dan sihir.


Jadi, apakah perlu untuk membagi keduanya?

Itulah yang dipikirkan Isagi.




Yang dipakai Isagi tadi adalah sorcery elemental.

Yang lainnya adalah sihir Barrier dan Recovery.





Selain itu, ada juga sesuatu yang disebut Witchcraft.



Seperti namanya, itu adalah transposisi dari sihir dan sorcery yang sangat kuat.

Sebernarnya perlu item tambahan untuk menggunakannya, sepertiKotak sihiratau Struktur Sihir.

Hanya beberapa orang bertalenta saja yang bisa menggunakan Witchcraft dengan mudahnya.
Dan tentu saja Isagi tidak bisa menggunakan itu.





Isagi melihat-lihat sambil berjalan menuju puncak menara. Lalu dia duduk di jendela dan menggantungkan kakinya kelaur jendela.

Di luar, hanya ada gurun yang tak berujung sampai ke garis cakrawala.



Tidak salah lagi, ini adalah Benua Gelap. (T.N: Dark Continent, apa benua yang suram yak? .-. CMIIW)



Geografi dari kastil Maou benar-benar dijejalkan kepadanya berulang-ulang agar dia mengingatnya.

Itulah yang terjadi ‘beberapa’ hari yang lalu.

Dalam kurun waktu 20 tahun, daerah ini tidak berubah.

Bagi Isagi, pemandangan banyak mayat dari para ksatria dan iblis yang berhamburan muncul kembali, bahkan sekarang itu masih terukir di matanya.



Dia mengukur jauhnya lembah dengan jarinya.

Tempat dimana mereka maju dengan paniknya, tahu bahwa hanya kematian yang menunggu mereka. Tempat itu juga terlihat sama seperti di masa lalu.



Energi sihir dan Fighting Spirit miliknya masih ada.

Tapi sesuatu yang tidak berada di tubuhnya, tidak akan bisa dia bawa ke dunia ini.





(Sesuatu yang kuhilangkan adalah pedangku, huh.

…… Tidak, bukankah aku juga kehilangan sesuatu yang penting? )




Temannya yang menemaninya menuju kastil ‘beberapa’ saat yang lalu.

Apa yang sedang dilakukannya 20 tahun di masa depan ya....

Isagi menutup mata kiri dengan telapak tangannya.


(Mengapa hanya aku yang dipanggil ke dunia lain, lebih tepatnya sesuatu seperti penyimpangan waktu kan.~)



Selain itu, jika itu benar-benar terjadi, maka lebih baik jika mereka memanggil dirinya bersama dengan tiga temannya.

Plea, Barlzdo, dan Selder.

Merekalah teman Isagi, yang mengalah sang Maou.


(Mengapa mereka sekrang digantikan oleh; Yankee, Ikemen, dan kacamata.)



Level mereka berbeda, bahkan jauh di bawahnya.

Entah mengapa dia merasa akan sendirian lagi.

Rasa kesepian itu melanda hatinya.






Dia mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan mulai sekarang.





(….Untuk sekarang, haruskah aku langsung pergi ke Ibukota?

Semoga ada beberapa orang yang mengingatku

Bahkan mereka juga pasti menungguku kan?)



Dia memikirkan seperti apa jadinya Guild Petualang.

Dia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Tapi, dia masih penasaran dengan keadaan para Iblis sekarang.

Dia harus memprioritaskan salah satunya.



Jika membandingkan efisiensinya, maka dia seharusnya pergi ke guild petualangan dan mendengarkan langsung masalah tentang para Iblis.

Bagi Isagi, untuk pergi dari kastil Maou ke Ibukota itu membutuhkan setidaknya dua bulan dengan kecepatan penuh.

Masalah utamanya adalah harus menyeberangi lautan.

Jika dia melakukan perjalanan sejauh itu, dia pasti kesulitan kan.

Seperti dugaanku, masalah para Iblis adalah yang utama huh.



(Setelah itu aku akan pergi ke Guild Petualangan.

Tetap saja, akan sangat bagus jika ada kenalanku di dekat sini.)


Jika namanya dikenal luas, maka tentu pesan itu akan terkirim.

Meski masih merasa cemas, tapi tidak ada gunanya mencemaskannya sekarang. Karena kenyataannya tidak akan berubah.



(Tidak ada pilihan lain bagiku, selain hidup di dunia ini sampai akhir.)



Dia masih belum menyelesaikan masalahnya.

Dia sudah kehilangan banyak hal.




Dengan pelan dia turun dari menara itu.




Sorcery : Skill untuk menyerang.

Sihir : Skill untuk bertahan.

Witchcraft : kekuatan spesial yang hanya orang bertalenta saja yang bisa menggunakannya.


Fighting Spirit : Seperti kekuatan sihir, tapi memengaruhi kekuatan tubuh.




Auliyaur Rahman

Seorang remaja yang tertarik menerjemahkan novel untuk kepuasan tersendiri.